dwicri-j. Diberdayakan oleh Blogger.

Sinopsis Doremifasolatido Part 1




 
Di sebuah taman bermain, para pengunjung tengah asyik menonton pertunjukkan tarian badut. Ada beberapa badut yang sedang menari, tarian para badut itu terlihat tidak kompak karena satu badut dinosaurus selalu salah dalam gerakan tarinya. Hingga badut Dinosaurus itu terjatuh karena terlalu banyak berputar. Tepuk tangan penonton semakin riuh karena jatuhnya badut dinosaurus itu.



 
 Setelah menari para badut berbaur dengan anak-anak. Karena lelah, badut Dinosaurus memisahkan diri, ia berkata seraya membuka kepala badut, " Ah, panas. Yoon Ah, seorang perempuan itu seharusnya hanya duduk dan melihat." ujar Jung Won. Ia berkeringat dan terlihat sangat lelah.

 
Manager melihat Jung Won dan menyemangatinya, Manager memanggil Jung Won, "Murid!" kemudian manager mengangkat kedua tangannya tanda semangat.


 
 Jung Won kembali ke arena permainan, ia berbaur dengan banyak anak kecil dan orang dewasa. Jung won menghibur mereka, "Hallo anak baik. hallo." Tapi tiba-tiba dari arah belakang, ada seseorang yang dengan sengaja memutar kepala badut dinosaurus Jung Won. Orang itu berkata "Hey, putar kepalamu ke sebelah sini."


 
 Hal itu mengakibatkan Jung Won terjatuh karena kehilangan keseimbangan. Jung Won panik, "Apa?! Siapa lagi ini?! Ini sangat memalukan! Dimana bagian depannya? Ini sangat menjengkelkan. Siapa orang-orang ini?!" ungkapnya seraya mencari bagian depan kepala dinosaurus. Para pengunjung yang melihat hal itu tentu saja tertawa terbahak.


 
 Jung Won dengan masih menggunakan kostum badutnya berjalan mencari orang-orang yang telah berbuat jahil padanya tadi. Jung Won kesal, ia berkata seraya berjalan cepat "Biarkan aku menangkap mereka dan melihatnya apakah aku akan membiarkan mereka pergi ? Sangat memalukan! Apa yang harus dilakukan?!" 
 
Jung Won melihat sekelompok anak muda yang tengah berkumpul di kafe, Jung Won tahu bahwa orang itu yang telah menjahilinya. Jung Won berkata seraya mendekati mereka, "Mati kau!"


Jung Won menghampiri mereka, ia sengaja merobek bagian buntut kostum badutnya kemudian melemparkan buntut itu ke atas meja.

Jung Won berteriak mencari orang yang telah menjahilinya, "Siapa?!"

"Wajahnya terlihat seperti dinosaurus." ujar salah satu anak muda yang lain.





 
 Daaan.. jreng. jreng.  Eun Gyu (Jang Geun Suk) menoleh ke arah Jung Woo. Jung Won memaki mereka, "Apakah itu benar-benar lucu?"

Eun Gyu berkata dengan nada datar, "Jika kau jadi kami, apakah kau tidak akan tertawa?!" ungkap Eun Gyu, mendengar hal itu teman-teman yang lain pun ikut tertawa.

Jung Won bertambah kesal, ia mengambil minuman Cola milik pengunjung yang berada di meja sebelahnya. Kemudian Jung Won menyiram minuman itu tepat di atas kepala Eun Gyu. Jung Won berkata, "Ingin mencoba melemparkannya sekali lagi?" tidak lupa juga sebuah pukulan tepat di kepala Eun Gyu.





 
 Eun Gyu mencoba untuk menahan marahnya. Teman-teman Eun Gyu yang melihat hal itu malah tertawa terbahak. Teman-teman Eun Gyu mengeluarkan handphone mereka masing-masing dan mulai mempotret Eun Gyu. Tapi Eun Gyu menolak seraya berkata, "Apakah kau senang? Jangan foto aku."


Tidak berapa lama kemudian, manager dan assistennya datang. Manager menarik Jung Won, "Apa yang kau lakukan sekarang? Apa? Cepat pergi! cepat!" ungkapnya seraya menyeret-nyeret Jung Won.
 



 
 Di kelas karate, Jung Won dan adiknya-Jae kwang Yun tengah mengikuti pelajaran karate yang langsung di pimpin oleh ayah mereka. Ayah mereka meminta Jae Kwang berduel dengannya. Jae Kwang tahu, akan jadi apa dirinya bila ia berduel dengan ayahnya. Jae Kwang menoleh ke arah Jung Won, matanya berbinar-binar menatap Jung Won. Jae Kwang berharap Jung Won bisa menggantikannya. Tapi Jung Won malah tersenyum pada Jae Kwang lalu menoleh ke arah lain.

 
Duel pun dimulai, Jae Kwang hendak menyiapkan kuda-kuda tapi ayahnya datang lalu membanting tubuhnya. Jung Won menutup matanya melihat hal itu, ia tersenyum kecil karena bukan dia yang harus melakukan itu.

 
Di rumah, leher Jae Kwang harus di balut perban untuk menghilangkan rasa sakit. Ibunya tengah menyiapkan makanan. Jae Kwang mengeluh pada ibunya, "Ouh, shit! Apakah dia benar-benar ayah kita?"

Ibunya menjawab seraya membawakan makanan ke atas meja, "Ya. Akhir-akhir ini saat aku melihat ayahmu, aku juga meragukan apakah ia adalah suamiku juga."

 
Jae Kwang merasa kesakitan, "Sepertinya aku harus kabur dari rumah!" ujarnya seraya keluar ke arah pintu.

Ibunya memanggil Jae Kwang yang meninggalkan makanannya, "Hey, Yoon Jae Kwang!" Ibu menanyakan pada Jung won tentang sikap Jae Kwang, "Jung won, apa yang terjadi pada Jae Kwang?"

"Aku tidak tau, mungkin dia sedang dimabuk cinta." kata Jung Won asal. Ia tengah sibuk makan, mulutnya penuh dengan makanan.

"Mabuk cinta di tahun kedua SMA?" tanya ibu lagi. Karena merasa khawatir, ibu menyuruh Jung Woo untuk melihat keadaan Jae Kwang, "Berdiri dan lihat dia."

 
Jung Won menghampiri Jae Kwang yang sedang merokok. Dari arah belakang, Jung Won langsung mempraktekan karatenya, ia mengunci leher Jae Kwang. Jae Kwang kaget, "Noona."

"Apakah kau itu benar-benar memiliki sebuah ketahanan diri? Lihat! Setiap hari kau membuang putung rokok ke pot-pot bungaku. Apa? Kau bilang paman yang tinggal di sebelah rumah kita yang melemparkannya?! Hah?!" Tegas Jung Won dengan masih mengunci leher Jae Kwang.

Jae Kwang mencoba mengalihkan pembicaraan, "Karena kau seorang penjaga, kau harus makan makananmu dengan baik, kenapa kau malah datang ke sini?"

 
"Siapa yang bersedia untuk datang ke sini?" Jawab Jung Won, kalau bukan karena disuruh ibunya, ia tidak akan menghampiri Jae Kwang.

Jae Kwang memberontak, "Lepaskan, lepaskan aku."

"Aku tidak akan melepaskanmu, anak bau! Cepat pergi ke ibu." tegas Jung Won.

Lagi-lagi Jae Kwang mencoba mengabil hati Jung Woo, ia berkata "Noona, I love you."

"Aku tidak akan menerima cintamu, brandal." ketus Jung Woo.

"Cepat, lepaskan aku." Jae Kwang masih memberontak dan tanpa sengaja mendorong Jung Won. Jung Won hampir terjatuh, kepalanya merusak jemuran. Tanpa Jung Won sadari ada underwear yang menyangkut di kepalanya.



 
Jung Won kesal, ia hendak marah tapi tanpa sengaja matanya melihat ke arah lain. Jung Won melihat tetangga barunya yang tengah memperhatikannya. Jung Won malu, ia memaksakan untuk tersenyum dan menyapa mereka, "Hallo. Ini pertama kalinya kita bertemu. "



 
"Ya. Kami baru saja pindah kemarin, apa kau baik-baik saja?" ujar Ibu setengah baya dengan nada lembut.
 
"Bukan apa-apa, ini kebiasaan kami. Permisi." ungkap Jung Won dengan cepat.
 
Ibu itu melihat underwear di kepala Jung Won. Ibu itu berkata, "Anak muda. Kepalamu."
 
Jae Kwang tertawa terbahak saat menyadari ada underwear di kepala Jung Won.
 
"Oh, ini.. Bagaimana ini." Jung Won salah tingkat.
 
 
 
Ada orang lain yang juga sedang menertawakan Jung Won, Jung Won menatap ke arah orang itu. Daaaan ternyataaa.. orang itu adalah Eun Gyu. Jung Won teringat dengan kejadian tadi siang. Jung Won kesal, ia menatap tidak bersahabat ke arah Eun Gyu. "Ah, anak itu!" ujar Jung Won.





 
"Waahh.."  Jae Kwang terpesona melihat saudara perempuan Eun Gyu yang sangat cantik.

Jung Won langsung menarik Jae Kwang saat tahu adiknya tengah terpesona pada saudara perempuan Eun Gyu.

Jae Kwang memberontak. "Noona, tunggu!"

 
Di ruang kesenian, Jung Won sedang membersihkan kaca jendela. Jung Won sedang berbicara dengan sahabatnya..

"Tolong jangan telat untuk kerja part time hari ini!" kata teman Jung Won.

Jung Won menarik rambut temannya kesal, "Aku tahu, gadis bodoh!"



 
Jung Won pulang dari sekolah, ia membuka pintu kemudian berlari ke dalam rumah tanpa menutup pintunya kembali. Jung Won langsung lari ke kamarnya.

"Jung Won." ibu Jung Won mendengar Jung Won baru saja datang, ia memanggilnya. "Hey, Yoon Jung Won!"

Dari lantai atas, Jung Won menyahuti panggilan ibunya, "Apa?"

"Tolong kembalikan piring ini ke tetangga sebelah kita. Buat mereka sudah menjadi tradisi memberikan kue beras." ujar ibu Jung Won.

Tentu saja Jung Won merasa enggan dengan suruhan ibunya. Ibunya menyuruh Jung Won untuk mengantarkan piring ke rumah Eun Gyu. "Ibu, tidak dapatkah kau sendiri yang pergi ke sana?"



Dengan terpaksa Jung Won menuruti nasihat ibunya. Ia membuka pintu rumah Eun Gyu tanpa mengetuknya terlebih dahulu. " Ada orang di sini? Tidak ada siapapun di sini."

Melihat rumah Eun Gyu kosong, Jung Won menaruh piringnya di atas lemari besar dekat pintu. Kemudian ia keluar, tapi belum sempat Jung Won melangkahkan kakinya, ia mendengar seseorang bernyanyi.


Aku benci taman hiburan. (lirik lagu yang dinyanyikan.)
 

 
Jung Won penasaran, ia mencari tahu sumber suara itu. Ternyata Eun Gyu sedang membuat sebuah lagu.

Jung Won diam-diam menyelinap ke kamar Eun Gyu yang berada di lantai 2. Dari anak tangga, Jung Won memperhatikan Eun Gyu. Eun Gyu sedang bermain gitar, di sampingnya terdapat kertas berisi komposisi lagu. (Jang Geun Suk oppa, keliatan polos banget). Jung Gu melihat ke sekeliling. Ruangan tempat Eun Gyu ini penuh dengan lemari besar yang isinya adalah buku-buku dan kaset.



 
Eun Gyu menyadari kehadiran Jung Won, "Kau.. celana?"

Jung Won tersinggung dan berkata dengan nada kasar pada Eun Gyu, "Kau ingin mati? Aku ke sini untuk mengembalikan piring."

Eun Gyu tersenyum maniiiis. "Aku tahu, ayo ke sini."

"Lupakanlah." ujar Jung Won seraya berjalan menyusuri kamar Eun Gyu. Ia melihat-lihat dan sesekali memegang kaset CD yang di pajang di lemari. "Waw, ada banyak kaset CD di sini." ujarnya terkagum.

 
"Ah, itu? Para anak perempuannya membelikannya untukku." Eun Gyu memberitahu.

"Kau pasti sangat senang karena kau terkenal." ujar Jung Won.

"Aku tidak tertarik dengan apapun kecuali dengan music. Mereka hanya memukulku dan menjawab pertanyaan mereka, memberikan hadiah dan menerima mereka." Jawab Eun Gyu.

"Benarkah? Kau tidak tertarik akan hal itu?" Jung Won berkata pelan untuk dirinya sendiri, "Orang seperti itu adalah orang yang paling sombong."

Tapi Eun Gyu dapat mendengar apa yang diucapkan Jung Won.

Eun Gyu tersenyum. "Kau sering dibicarakan orang kalau kau tidak tau sopan santun, benar?" balas Eun Gyu.

"Tidak terlalu mudah untuk menyingkirkan orang-orang seperti itu." jawab Jung Won. Setelah merasa puas melihat koleksi kaset CD milik Eun Gyu, Jung Wong pamit, "Aku pergi."


Eun Gyu menyuruh Jung Won untuk mendengarkan lagu ciptaannya. "Dengarkan sebentar lagu yang baru saja aku buat."

"Aku tidak tau apa-apa tentang musik. Aku tidak mengharapkan apapun." ujar Jung Won merasa enggan.

"Aku tidak mengharapkan komentarmu, hanya dengarkan saja." Eun Gyu mulai memainkan gitarnya dan bernyanyi.



Lyric Lagu nya :
Itu bukan air, bukan juga jus.
Bukan juga minuman bersoda. 
Itu hanyalah seekor dinosaurus yang buntutnya robek sedang bertingkah gila.
Yang menyemburkan Cola.
Aku tidak menyukai taman hiburan, aku tidak menyukai taman hiburan. (Hehee.. Suara livenya oppa bagus banget.)



Dengan terpaksa Jung Won mendengar lagu itu. Lirik di bait terakhir membuat Jung Won kesal. Jung Won mengambil patung kecil kemudian menaruhnya lagi dengan keras, hingga menimbulkan bunyi.


Hal itu membuat Eun Gyu menghentikan permainan gitarnya, ia bertanya "Ada masalah apa?"

"Tidak ada.  kau terlihat sangat cute saat sedang bernyanyi. Sepertinya kau memiliki cerita yang berarti di dalam lagu itu." ujar Jung Won mencoba untuk memendam rasa kesalnya.

Eun Gyu menjelaskan tentang inspirasi lagu yang baru saja dinyanyikannya, "Oh, ada seorang idiot yang menumpahkan Cola padaku. Aku tidak ingin bertemu dengannya, walau hanya di dalam mimpi. "


Jung Won merasa tersinggung. "Benarkah? Baiklah aku pergi." Jung Won mencoba menghaluskan suaranya tapi ekspresi kesalnya yang tidak diketahui Eun Gyu sangat terlihat.

"Aku tidak bermaksud untuk menyuruhmu tinggal lebih lama, jadi lebih baik kau pergi." ungkap Eun Gyu.


 
Malam harinya. Jung Wu hendak pergi untuk kerja paruh waktunya. Ia menyelinap keluar melalui balkon, agar tidak ketahuan orang tuanya. Saat hendak turun dari tangga besi yang tertempel di dinding, seseorang berkata dengan keras, "Pencuri."


Ternyata orang itu adalah Eun Gyu. Eun Gyu sedang berlatih tinju dan ia melihat Jung Won menyelinap keluar dari pintu atas.

Jung Won merasa risih. "Diamlah! Kau ingin mati malam ini juga?!" bentak Jung Woo pada Eun Gyu.

"Mau kemana kau?" tanya Eun Gyu.

"Perlukah kau tau hal itu?!" jawab Jung Won singkat

Eun Gyu mencoba untuk menakuti-nakuti Jung Won agar ia tahu kemana Eun Gyu akan pergi. "benarkah? Paman!"

"Aku akan kerja part time, apa itu cukup?" jawab Jung Won kesal.

"Jadi, pasti kau akan telat?" ledek Eun Gyu.

"Benar!" bentak Jung Won.


"Akhir-akhir ini gitarku terasa sedikit berat.." ujar Eun Gyu.
 
"Cepat langsung ke inti pembicaraan saja, aku sangat sibuk." Jung Won terlihat sangat terburu-buru.
 
"Bawakan gitarku dari sekolah sampai ruang praktek selama satu minggu. " Eun Gyu memberikan syarat untuk usaha tutup mulutnya.
 
"Kau pasti bercanda, cari orang lain saja yang mau pergi denganmu." tolak Jung Won.
 
"Mereka semua sangat menyukaiku. Baiklah, aku akan membiarkanmu memegang tanganku." Eun Gyu memperlihatkan tangannya ke arah Jung Won.
 
"Aish! Hey! Kenapa aku harus memegang tanganmu, apa untungnya untukku?" Jung Won berkata kencang, dan Eun Gyu menaruh telunjuknya di bibir sebuah isyarat agar Jung Won mengecilkan suaranya. "Baiklah, silakan saja bilang dan ceritakan. Kau pikir ayahku akan percaya dengan kata-katamu? "
 
"Ada sebuah video di sini, apa kau ingin melihatnya?" ancam Eun Gyu.
 
"Dasar bodoh." Dengan terpaksa Jung Won menyetujui hal itu.
 
"Besok di depan sekolah, tunggu aku di depan gerbang jam 5." Eun Gyu tertawa bangga.
 

Bersambung Sinopsis Doremifasolasido Part 2>>

0 Komentar:

Posting Komentar