Sinopsis Doremifasolatido Part 2
Eun Gyu tertawa senang karena ia berhasil membuat Jung Won menerima tawarannya untuk membawakan gitarnya selama seminggu.
"Aku eun gyu, shin eun gyu. Sampai jumpa besok." ungkap Eun Gyu seraya melambaikan tangan.
Jung Won sedang menuruni tangga dan ia kesal atas keputusannya sendiri.
Di tempat kerja part time Jung Won yang baru. Ia dan temannya sedang merapikan barang-barang dagangan. Mereka tengah membicarakan Eun Gyu.
"Apa? shin eun gyu? Aku dengar kalau ia sangat special." teman Jung Won histeris saat tau Jung Won ternyata kenal dekat Eun Gyu.
"Bagaimana kau ingin mati? Meskipun aku melemparmu dari atas atap, kau belum mati juga. benarkan?" kesal Jung Won. Jung Won masih sangat kesal dengan keputusan bodohnya itu.
"Apakah kau benar-benar akan pergi menemui Eun Gyu besok?" tanya teman Jung Won penasaran. Eun Gyu itu terkenal di seantero SMA, dia juga seorang vocalis grup band.
"Adakah cara lain selain harus bertemu dengannya?" tanya Jung Won. "Masalahnya jika ayah tahuu.. oh, tidak. tidak." Jung Won membayangkan saat ayahnya tahu ia bekerja paruh waktu, pasti ayahnya akan mengajak Jung Won berduel dan menghajarnya sampai babak belur. Jung Won ketakutan sendiri saat membayangkan hal itu.
"Pemimpin The dragon seharusnya untukku." ungkap teman Jung Won.
Jung Won menunggu Eun Gyu di depan gerbang sekolah Eun Gyu. Sudah melewati waktu yang seharusnya, tapi Eun Gyu belum juga datang. Tentu saja Jung Won kesal.
"Sialan, mati kau Eun Gyu." ungkap Jung Won.
Tiba-tiba seorang siswi perempuan datang menghampiri Jung Won. Siswi ini bersikap tidak bersahabat pada Jung Won. Ia memukul pundak Jung Won dengan kasar. "Jika kau masuk ke dalam, maka kami akan memanggil polisi." ungkap siswi itu. Teman-teman satu geng siswi tersebut datang. Mereka semua sama-sama tidak menyukai kedatangan Jung Won. Siswa sekolah lain yang datang ke sekolah mereka adalah musuh.
"Kenapa kau masih bisa tertawa? Hah!" bentak salah satu siswi, seraya memain-mainkan rambut Jung Won.
"Pindahkan tanganmu." kata Jung Won dengan tenang.
"Pindahkan tanganmu." ulang siswi itu dengan nada mengejek.
"Apakah kau baru saja makan hati naga?" ledek siswi yang lain.
"Hei, tidak ada gunanya berbicara omong kosong dengan gadis seperti dia. Dia tidak akan mengerti." timpal siswi yang lain.
"Let's go!" Mereka merangkul pundak Jung Won menuju ke tengah area. Jung Won berontak, ia melepaskan rangkulan tangan mereka dengan kasar.
Salah satu siswi kesal dengan sikap Jung Won. "Gadis ini! Kau gila?!" ungkap siswi itu seraya mencoba menjambak rambut Jung Won, tapi Jung Won segera memelintir tangannya, hingga siswa itu kesakitan dan jatuh. Hal ini menyita perhatian siswa-siswi di sekitarnya, hingga mereka berkerumun.
Teman siswi yang lain tidak rela dengan perlakuan Jung Won, "Apa?! sialan!"
Salah satu siswi itu mencoba memukul Jung Won, tapi Jung Won berhasil memukulnya terlebih dahulu.
Kemudian salah seorang siswa berbadan gemuk datang. Panggil siswi yang terluka karena pukulan Jung Won "Deok pal!"
"Min Ahn, ada apa denganmu?" tanya siswa gemuk itu.
"Kenapa kau baru datang, deok pal? Dia melukai tanganku." kata siswi yang terluka.
Jung Won menatap remeh mereka.
"Lihat gadis ini!" Siswa gendut itu marah dengan perlakuan Jung Won, ia membanting jaket yang dibawanya.
"Dimana lokasi sekolahmu? Berapa umurmu tahun ini?" siswa gendut itu tertawa meremehkan Jung Won.
"Inikah targetnya?" Jung Won terlihat tidak merasa takut sama sekali. "Dengan cara bicara yang kau miliki, siapa yang akan takut padamu?"
Mendengar itu, siswa gendut itu tertawa aneh (bener-bener aneh ketawanya). "Tutup mulutmu. Tampaknya kau tidak akan diam sebelum kau dihajar sampai babak belur." bentak siswa gendut itu.
Jung Won menyiapkan kuda-kuda untuk meninju siswa gemuk itu, tapi siswa gemuk itu langsung menarik kerah Jung Won.
"Pukul dia. Pukul dia!" seru yang lain. "Lempar! Lempar!" "Hajar dia Deok pal. Hajar."
Jung Won merasa nafasnya sesak. Untung Eun Gyu datang, "Siapa yang mau kau pukul sampai mati?" tanya Eun Gyu.
"Lepaskan dia." perintah Eun Gyu dengan nada datar. "Lepaskanlah."
"Apa? Dari mana anak ini berasal?" siswa gemuk itu masih belum mau untuk menurunkan Jung Won.
"Apakah kau merasa belum cukup dengan pukulan yang kemarin?" tanya Eun Gyu.
Siswa gendut itu ketakutan, akhirnya ia melepaskan Jung Won.
Jung Won terbatuk-batuk, nafasnya masih sesak.
"Sekelompok orang seperti ini sangat mengganggu." unkap Eun Gyu kesal.
"Hey, Shin Eun Gyu! Tidakkah kau telah mengatakan bahwa kau tidak memiliki pacara?" tanya salah satu siswi yang merasa cemburu melihat Eun Gyu membantu Jung Won.
"Dia bukan pacarku. Dan jangan pernah berpikiran untuk dapat mendapatkanku. Orang semacam ini, bahkan bila orang itu telah memberikanku 500 kaset CD sekalipun aku tidak akan tertarik." jawab Eun Gyu.
"Malang sekali. Cepat pergi tukang kayu." Eun Gyu menyuruh Jung Won untuk mengikutinya.
Siswa yang lain merasa kecewa karena Eun Gyu lebih memilih Jung Won.
"Hey, kenapa mereka menjadi begitu takut padamu sekarang?" tanya Jung Won yang berjalan di belakang Eun Gyu.
"Emosiku kadang tidak bagus setiap waktu." jawab Eun Gyu.
"Dasar." Jung Won menyamai langkah Eun Gyu. ""Sini. Biarkan aku yang membawa gitarnya!" pinta Jung Won.
"Tidak." jawab Eun Gyu.
"Kenapa?" tanya Jung Won.
"Bukankah lehermu sedang sakit?" ujar Eun Gyu.
"Anak ini, masih saja bersikap cool." Jung Won merasa senang mendengar hal itu.
"Bukankah kau mengatakan bahwa selain musik, kau tidak tertarik dengan apapun? Kenapa kau malah membantuku?" tanya Jung Won penasaran. Ia masih ingin tahu alasan Eun Gyu menyelamatkannya barusan.
"Aku hanya bosan saja." ujar Eun Gyu lagi-lagi dengan nada datar.
"Kau ingin memukulku kan, benar?" Jung Won merasa Eun Gyu tidak benar-benar tulus saat menolongnya tadi.
"Apa?" tanya Eun Gyu. "Apakah kau benar-benar berpikir seperti itu?" Eun Gyu menghentikan langkahnya kemudian berbalik, menatap kesal Jung Won.
"Apa maksudmu?" tanya Jung Won.
"Apa kau tahu betapa dibutuhkannya aku?" Jawab Eun Gyu.
"Pernahkan kau berpikir untuk sesekali merendahkan egomu itu? hah?" Balas Jung Won.
Eun Gyu tidak menjawab, ia hanya mempercepat langkahnya. Sedangkan Jung Won mengikutinya di belakangan. Mereka melewati beberapa grafiti dan akhirnya sampai di tempat musik dimana Band Eun Gyu biasa berlatih.
"Di sini?" tanya Jung Won, saat mereka sampai di tempat latihan.
"Ya." jawab Eun Gyu.
"Lakukan yang terbaik, sampai jumpa besok." pamit Jung Won.
"Masuklah sebentar, aku akan menyanyikan sebuah lagu untukmu." pinta Eun Gyu.
"Aku tidak mau."
Tapi akhirnya Jung Won ikut masuk juga ke tempat latihan itu. Ruangan latihan band Eun Gyu seperti tempat yang tidak layak pakai, banyak barang bekas, ventilasi udara yagn tidak memadai dan terlihat kumuh.
"Hai, kau di sini?" sapa drummer yang seorang perempuan.
"Siapa dia?" tanya drummer lagi.
"Oh, dia pembantuku. Masuklah." jawab Eun Gyu dengan asal.
Jung Won kesal disebut pembantu oleh Eun Gyu, ia menatap kesal ke arah Eun Gyu. Kemudian memberikan salam kepada teman-teman Eun Gyu yang lainnya, "Hallo semua."
Teman-teman Eun Gyu membalas salam Jung Won. Jung Won masuk untuk melihat-lihat isi ruangan, tapi tiba-tiba matanya terpaku pada seseorang yang tengah duduk tak jauh dari tempatnya berdiri. Jung Won mengenal orang itu, ia adalah 'Hee Won' sahabat lamanya yang juga merupakan cinta pertamanya. Mereka berpisah karena Hee Won yang tiba-tiba menjauh dari Jung Won. Jung Won dan Hee Won saling berpandangan. Jung Won mencoba untuk tidak menangis, ia mengalihkan pandangannya ke arah Eun Gyu yang tengah memainkan gitarnya. Kemudian tanpa pamit terlebih dahulu, Jung Won langsung berlari ke luar ruangan.
"Ada masalah apa?" tanya salah satu teman Eun Gyu.
Eun Gyu melihat ke arah Hee Won, kemudian mereka berdua sama-sama memberikan isyarat kalau mereka berdua tidak tahu apa-apa mengenai hal itu.
"Ayo latihan." seru Eun Gyu. Daaan.. performance Jang Geun Suk oppa, cool XD. Eun Gyu, selain vocalis juga main di bass.
Berikut ini lirik lagu yang dinyanyiin Eun Gyu a.k.a Jang Geun Suk oppa.
Hari ini matahari bersinar sangat cantik.
Senyummu mengisi hari-hariku.
Meskipun orang-orang merasa kalau hari ini adalah hari yang kelabu.
Juga karena kau membuatku merasa hidup.
Semua ini.
Hanya untukmu, yang dapat membuatku melupakan hari bermasalahku.
Cintaku, tetaplah disisiku selalu.
Selama kau di sampingku, aku dapat melakukan apapun.
Meskipun kadang orang-orang membuatmu sakit hati
Tapi aku tidak akan pernah meninggalkanmu
Aku akan selalu ada di sampingmu.
Hanya untukmu, yang dapat membuatku melupakan hari bermasalahku.
Cintaku, tetaplah disisiku selalu.
Selama kau di sampingku, aku dapat melakukan apapun.
Meskipun kadang orang-orang membuatmu sakit hati
Tapi aku tidak akan pernah meninggalkanmu
Aku akan selalu ada di sampingmu.
Jung Won masuk ke kamarnya, Jae Kwang- adik laki laki Jung Won mengikuti langkah Jung Won.
"Aku hanya akan menanyakan kepadamu tentang satu pertanyaan." ungkap Jae Kwang.
"Jika kau tidak mau keluar juga, sesuatu yang buruk akan terjadi padamu." ancam Jung Won.
"Aku tidak akan memanggilmu 'pig' kalau kau menceritakannya kepadaku." pinta Jae Kwang.
"Cepat, apa yang ingin kau tanyakan?!" tanya Jung Won.
"Gadis cantik yang memiliki mata seperti kucing itu, apakah benar?" tanya Jae Kwang. Jae Kwang sedang jatuh cinta pada kakak perempuan Eun Gyu.
"Omong kosong apa itu?" Jung Won merasa risih dengan pertanyaan Jae Kwang.
"Jadi Yeon Noona, siapakah yang tinggal di pintu seberang itu, katakan padaku." Jae Kwang memelas pada Jung Won.
"Pergi, pergi, pergi!" Jung Won menutup wajah Jae Kwang dengan rompi sekolahnya kemudian mendorong paksa tubuh Jae Kwang untuk keluar dari kamarnya.
"Dasar pig!" ejek Jae Kwang.
Jung Won memasuki sebuah warung kecil yang berada di pinggir jalan, ternyata Jung Won memiliki janji untuk bertemu dengan Hee Won.
"Yoon Jung Won, lama tidak bertemu." sapa Hee Won.
"Ya, senang berte.." kata-kata Jung Won diputus oleh Hee Won.
"Kau kenal Eun Gyu?" tanya Hee Won. Tipe bicaranya engga beda jauh waktu Hee Won main di BBF.
"Apa?" tanya Jung Won tidak mengerti.
"Apa hubungan antara kau dan aku?" tanya Hee Won.
"Apa?" tanya Jung Won.
"Jangan pedulikan Eun Gyu. Waktu itu ketika aku sangat lemah, dia adalah teman yang selalu berada di sisiku. Kau tahu, betapa tidak beruntungnya aku, benarkan? Jika kau mengganggu Eun Gyu, kau harus siap-siap untuk mati." ancam Hee Won dengan nada datar.
"Kang Hee Won, kau sangat jahat. Apa yang kau pikirkan mengenai perbuatanku terhadap Eun Gyu? 10 tahun kita menjadi teman baik, dan aku sangat mempercayaimu. Membiarkan sekelompok anak nakal menggangguku. Aku pernah merasa berharga dalam suatu persahabatan, hanya dengan beberapa menit. Jangan mempengaruhiku, aku tidak ingin mengingat hal itu lagi." Jung Won berbicara tentang masa lalu mereka.
"Aku berharap padamu, untuk tidak mengingat hal itu lagi." Hee Won mengulang kata-kata Jung Won.
"Mengerti?Jangan pernah muncul lagi di hadapanku." ungkap Hee Won seraya melihat ke arah 3 temannya yang duduk tak jauh dari mereka mengobrol.
Tanpa pamit Hee Won langsung keluar dari tempat makan itu.
Sepulang dari menemui Hee Won, Jung Won kehujanan. Ia berjalan santai tanpa memperdulikan dirinya yang basah kuyup. Saat sedang berjalan, tiba-tiba ada seseorang yang datang menghadang jalannya. Jung Won Kesal, tapi saat tahu bahwa orang yang membawa payung itu adalah Eun Gyu, Jung Won tersenyum.
"Hey, ada apa ini? Apakah kau khawatir jika aku basah kuyup?" tanya Jung Won.
"Kenapa aku harus khawatir? Aku hanya tidak bisa tidur, dan aku merasa sedikit bosan, jadi aku keluar rumah saja." jawab Eun Gyu. Mereka berjalan berdua dalam satu payung.
"Terserahlah." balas Jung Won. "Jika kau mengatakan hal yang sebenarnya, kau juga tidak akan kehilangan daging di tubuhmu."
"Kenapa kau tidak tanya?" Jung Won penasaran kenapa Eun Gyu tidak menanyakan alasan Jung Won meninggalkan ruang latihan itu tanpa pamit.
"Apa?" tanya Eun Gyu tidak mengerti.
"Di ruang latihan saat itu." jawab Jung Won.
"Oh, itu. Bukankah kau menangis? Apakah kau merasa tersakiti? Jika aku menanyakan tentang penyebab hal itu, bukankah hal itu akan lebih menyakitkan?" ungkap Eun Gyu.
"Siapa yang menangis, anak kecil? Aku pasti tidak akan menangis. Mungkin saat aku melihat kecoak akan membuatku menangis." kata Jung Won.
"Benarkah? Bagaimana jika aku telah membuatmu menangis?" Eun Gyu berandai-andai.
"Bagaimana jika kau tidak bisa membuatku menangis?" jawab Jung Won.
"Aku akan memenuhi sebuah keinginanmu." Eun Gyu membuat janji, bila ia tidak bisa membuat Jung Won menangis, maka Eun Gyu harus memenuhi satu keinginan apapun milik Jung Won.
"Baiklah, kita bertaruh. Kau pasti akan memegang janjimu kan?" Jung Won mencoba memastikan bahwa janji itu tetap.
Eun Gyu memegang tangan Jung Won, ia menyuruh Jung Won untuk menggenggam payung itu. Eun Gyu berlari dalam hujan menuju rumahnya. Ia berlari seraya bernyanyi, "Don't cry, don't cry. Santa Clause tidak akan memberikan hadiah kepada anak yang menangis."
Tiba-tiba Eun Gyu tersandung dan ia hampir terjatuh. Jung Won yang melihat hal itu, tertawa terbahak.
Bersambung Sinopsis Doremifasolasido Part 3>>
0 Komentar:
Posting Komentar