Playfull Kiss - Episode 1
Di sebuah taman fantasy, seorang pemuda berbaju putih berdiri di tengah taman dan mencium bunga yang mekar. Pemuda itu (jelas itu Kim Hyun Jung haha) jalan dan menemukan seorang gadis (Jung So Min) yang sedang tertidur bersandar di bawah pohon.
Pemuda itu mencium gadis itu dengan lembut lalu jalan pergi.
Gadis itu bangun dan melihat seekor kuda putih yang..mengedipkan mata padanya! Gadis itu meleletkan lidahnya, kuda itu menjauh.
Gadis itu mengikutinya dan kuda itu berubah menjadi si pangeran tampan.
Pangeran itu mendekatinya dan kali ini gadis itu bersiap untuk dicium....
Ketika akhirnya sang putri terbangun dari tidurnya! Oh Ha Ni ternyata mimpi dan ia terlambat masuk ke kelas! Ha Ni langsung lari masuk kelas.
Di dalam kelas, Ha Ni masih memikirkan mimpinya dan guru kelas Ha Ni memanggilnya, Oh Ha Ni...
Ha Ni : Iya..?
Guru : Apa yang dipikirkan Oh Ha Ni kita pagi-pagi ini? Semua temannya tertawa.
Guru mengomeli dan menjewer teman2 Ha Ni yang sama sekali tidak memperhatikan. Ada yang tidur, ada yang hanya melamun dsb. Guru berkata aku tahu apa artinya jadi senior (kelas 3) di Korea Selatan. Guru kelas berdiri di depan Bong Joon Gu yang terus melihat ke arah Ha Ni dengan terpesona, kau lihat apa? Lalu Joon Gu langsung duduk tegak.
Guru : Meskipun sangat berat, tapi apakah kalian tahu betapa beratnya guru kelas 3? Apa kalian tahu betapa memuakkan menjadi guru? Ha? dan murid-muridpun terdiam...
Ha Ni : Iya..?
Guru : Apa yang dipikirkan Oh Ha Ni kita pagi-pagi ini? Semua temannya tertawa.
Guru mengomeli dan menjewer teman2 Ha Ni yang sama sekali tidak memperhatikan. Ada yang tidur, ada yang hanya melamun dsb. Guru berkata aku tahu apa artinya jadi senior (kelas 3) di Korea Selatan. Guru kelas berdiri di depan Bong Joon Gu yang terus melihat ke arah Ha Ni dengan terpesona, kau lihat apa? Lalu Joon Gu langsung duduk tegak.
Guru : Meskipun sangat berat, tapi apakah kalian tahu betapa beratnya guru kelas 3? Apa kalian tahu betapa memuakkan menjadi guru? Ha? dan murid-muridpun terdiam...
Saat istirahat, teman-teman Joon Gu bermain musik "akustik" (artinya pakai apa saja haha) di ruang makan. Ha Ni dan kedua temannya makan sambil ngobrol mengenai nilai mereka. Mereka bertiga selalu ada di urutan terbawah ranking di kelas, jadi mau apa lagi? Selalu ada yang paling bawah kan?
Min Ah tanya rumahmu sudah selesai? Kau tidak akan mengadakan pesta masuk rumah?
Ha Ni mengeluh ia sama sekali belum sempat beres-beres. Joo Ri mengusulkan, kau minta Jun Gu saja yang melakukannya, apa kau tahu tadi dia melihatmu seperti ini...dan Joo Ri menunjukkan ekspresi Joon Gu yang memuja Ha Ni.
Min Ah heran melihat Joo Ri yang makan terus, apa kau tidak bosan?
Joo ri : Apa? ini? tanyanya sambil menunjuk daging di tangan-nya..ah..kalau anak penjual kaki babi bosan dengan kaki babi, lantas siapa yang akan makan? Ha Ni-ah..apa kau bosan dengan mie buatan ayahmu?
Ha Ni : Aku tidak akan pernah bosan dengan mie buatan ayahku
Joo Ri : Setuju..setuju.mie buatan ayah Ha Ni memang enak..
Min Ah : setuju..
Hong Jang Mi lewat dan menyapa mereka sambil lalu, padahal ia junior kalau dibandingkan ketiganya. Jang Mi memasukkan koin ke vending machine untuk soda, ternyata koinnya nyangkut. Jang Mi ini gadis yang menyebalkan, ia merasa paling hebat.
Min Ah tanya rumahmu sudah selesai? Kau tidak akan mengadakan pesta masuk rumah?
Ha Ni mengeluh ia sama sekali belum sempat beres-beres. Joo Ri mengusulkan, kau minta Jun Gu saja yang melakukannya, apa kau tahu tadi dia melihatmu seperti ini...dan Joo Ri menunjukkan ekspresi Joon Gu yang memuja Ha Ni.
Min Ah heran melihat Joo Ri yang makan terus, apa kau tidak bosan?
Joo ri : Apa? ini? tanyanya sambil menunjuk daging di tangan-nya..ah..kalau anak penjual kaki babi bosan dengan kaki babi, lantas siapa yang akan makan? Ha Ni-ah..apa kau bosan dengan mie buatan ayahmu?
Ha Ni : Aku tidak akan pernah bosan dengan mie buatan ayahku
Joo Ri : Setuju..setuju.mie buatan ayah Ha Ni memang enak..
Min Ah : setuju..
Hong Jang Mi lewat dan menyapa mereka sambil lalu, padahal ia junior kalau dibandingkan ketiganya. Jang Mi memasukkan koin ke vending machine untuk soda, ternyata koinnya nyangkut. Jang Mi ini gadis yang menyebalkan, ia merasa paling hebat.
Ha Ni merasa ini saatnya unjuk gigi, dengan percaya diri, diiringi musik akustik teman-temannya plus tap-dance mereka, Ha Ni mendekati mesin, mengetuk mesinnya sambil tersenyum. Ia meregangkan otot2nya, mengambil kuda-kuda dan menendang mesin minuman ringan itu, dan voila...pocari sweat-nya keluar! Ha Ni bangga sekali dengan tindakan-nya dan ia merasa sudah menang 1-0 terhadap Jang Mi yang selalu bertingkah superior.
Ha Ni kembali ke tempat duduknya bersama Jung Joo Ri dan Go Min Ah. Ha Ni membicarakan Baek Seung Jo, siswa paling hebat di sekolah mereka. Coba saja, Seung Jo itu bukan hanya genius, tampan, dia juga tinggi, kaya.
Dia punya kemampuan atletik dan juga hebat dalam aktivitas ekstrakurikuler lain. Joo Ri dan Min Ah sudah bosan mendengar khayalan Ha Ni. Mereka hanya menggeleng-geleng saja ketika Ha Ni berkata kalau Seung Jo itu adalah roh hutan.
Ha ni : Aku mengerti sekarang bagaimana perasaan vampir, melihatnya begitu mempesona sampai membuatku ingin menggigitnya.
Dia punya kemampuan atletik dan juga hebat dalam aktivitas ekstrakurikuler lain. Joo Ri dan Min Ah sudah bosan mendengar khayalan Ha Ni. Mereka hanya menggeleng-geleng saja ketika Ha Ni berkata kalau Seung Jo itu adalah roh hutan.
Ha ni : Aku mengerti sekarang bagaimana perasaan vampir, melihatnya begitu mempesona sampai membuatku ingin menggigitnya.
Seung Jo muncul di ruang istirahat. Tenang dan kalem. Jalan dengan anggun ke arah mesin minuman ringan, cuek saja dengan pandangan para gadis yang terpesona padanya. Ha Ni membeku, jantungnya berdetak kencang melihat Seung Jo jalan mendekat, ia salting hahaha.
Hong Jang Mi mendekati Seung Jo dan menawarkan sodanya, dan bertingkah seolah-olah mereka berdua teman dekat. Jang Mi berani sombong karena tampaknya ibunya dan ibu Seung Jo berteman.
Seung Jo juga tidak menggubris Jang Mi, tapi ia mengalami hal yang sama dengan Jang Mi, koinnya tersangkut di mesin itu ! Jang Mi merasa punya kesempatan mempermalukan Ha Ni dan ia memanggilnya, Ha Ni sunbae! ini tidak bisa keluar! Cepatlah Ha Ni sunbae!
Jang Mi sengaja melakukannya. Ha Ni merasa segan tapi juga tidak bisa menolaknya.
Hong Jang Mi mendekati Seung Jo dan menawarkan sodanya, dan bertingkah seolah-olah mereka berdua teman dekat. Jang Mi berani sombong karena tampaknya ibunya dan ibu Seung Jo berteman.
Seung Jo juga tidak menggubris Jang Mi, tapi ia mengalami hal yang sama dengan Jang Mi, koinnya tersangkut di mesin itu ! Jang Mi merasa punya kesempatan mempermalukan Ha Ni dan ia memanggilnya, Ha Ni sunbae! ini tidak bisa keluar! Cepatlah Ha Ni sunbae!
Jang Mi sengaja melakukannya. Ha Ni merasa segan tapi juga tidak bisa menolaknya.
Akhirnya Ha Ni jalan menuju mesin, masih diiringi musik akustik plus tap-dance haha dan sengaja tidak memandang Seung Jo dan langsung menendang mesin itu. Minuman Seung jo keluar dengan mudah!
Seung Jo melongo! Ha Ni merasa sangat malu, ia tidak ingin Seung Jo mengingatnya seperti ini.
Ha Ni tidak melihat ekspresi Seung Jo yang bengong melihatnya, sepertinya Seung Jo mulai ada kesan terhadap Ha Ni.
Seung Jo melongo! Ha Ni merasa sangat malu, ia tidak ingin Seung Jo mengingatnya seperti ini.
Ha Ni tidak melihat ekspresi Seung Jo yang bengong melihatnya, sepertinya Seung Jo mulai ada kesan terhadap Ha Ni.
Seung Jo berbalik tanpa mengatakan apa-apa, tapi Joo Ri tidak ingin usaha Ha Ni sia-sia dan ia menolong temannya itu dengan memanggil namanya keras2 : Oh Ha Ni! OH HA NI!!! tujuannya agar Seung Jo mendengarnya hahaha..dan Seung Jo memang jalan kembali menuju mereka.
Ha Ni berdiri dengan nervous, ia pikir Seung Jo mungkin akan mengatakan terima kasih? Ternyata..Seung Jo kembali untuk mengambil kembalian dari mesin itu! Ha!
What...?
Joo Ri dan Min Ah mendorong Ha Ni untuk mengakui perasaan-nya pada Seung Jo. Kita akan segera lulus, jadi kau harus mengambil kesempatan ini. Ha Ni memutuskan untuk mencobanya, tapi bagaimana caranya?
Ju Ri dengan bercanda menyarankan agar Ha Ni mengenakan kostum Gollum (Lord of the Ring) dan memanggil Seung Jo dengan "Yang berharga" dan Ha Ni menyukai ide itu! Ju Ri benar2 tidak percaya..
Min Ah menyarankan bagaimana kalau dengan tarian, seperti hewan yang akan kawin?
Ju Ri dengan bercanda menyarankan agar Ha Ni mengenakan kostum Gollum (Lord of the Ring) dan memanggil Seung Jo dengan "Yang berharga" dan Ha Ni menyukai ide itu! Ju Ri benar2 tidak percaya..
Min Ah menyarankan bagaimana kalau dengan tarian, seperti hewan yang akan kawin?
Ini membuat Ha Ni berkhayal lagi. Ha Ni menari balet (Jung So Min memang mempelajari balet), tarian Swan Lake atau Danau Angsa.
Seung Jo adalah sang Pangeran. Keduanya menari dengan anggun, Seung Jo mengangkat Ha Ni ke atas dan...melemparkannya!
Di kelas menggambar, Joon Gu bersedia menjadi model demi Ha Ni, Joon Gu berpikir paling tidak dengan begini Ha Ni akan melihatnya. Tapi sayangnya Ha Ni hanya memikirkan Seung Jo.
Kasihan Joon Gu, sepertinya usahanya sia-sia saja. Joon Gu harus berpose seperti orang lari dan ia tidak boleh bergerak, kakinya semakin pegal dan keringat menetes dari dahinya, ia tidak tahan lagi. Tapi Joon Gu bersumpah dalam hati ia akan tetap menahannya demi Ha Ni, karena Ha Ni melihatnya.
Kasihan Joon Gu, sepertinya usahanya sia-sia saja. Joon Gu harus berpose seperti orang lari dan ia tidak boleh bergerak, kakinya semakin pegal dan keringat menetes dari dahinya, ia tidak tahan lagi. Tapi Joon Gu bersumpah dalam hati ia akan tetap menahannya demi Ha Ni, karena Ha Ni melihatnya.
Padahal..Ha Ni menggambar sih tapi ia mencoret-coret kata : Pengakuan..tarian perjodohan..Gollum..
Kelas menggambar selesai, Joon Gu mengintip hasil lukisan Ha Ni, ternyata Ha Ni menggambar tubuhnya tapi kepalanya adalah kepala Seung Jo!
Di rumah, Ha Ni tenggelam dalam pikirannya, ia berpikir bagaimana caranya mengaku perasaan-nya pada Seung Jo. Ayah Ha Ni mengerti pikiran putrinya. Anaknya pasti sedang jatuh cinta, meskipun Ha Ni mengaku ini adalah cerita mengenai "teman-nya", ayah Ha Ni bercerita bagaimana ia mengaku perasaannya pada ibu Ha Ni waktu itu.
Kata-kata ayahnya membuat Ha Ni masuk ke dalam khayalannya lagi, Ha Ni dan kedua teman-nya adalah anggota geng motor dan ia memojokkan Seung Jo. Seung Jo jalan mundur menghindari Ha Ni, Ha Ni berkata, kau memilih bersama denganku atau mati.
Dan meskipun itu dalam khayalannya, ternyata Seung Jo memilih masuk ke peti mati! Astaga (dua pria sudah "dibunuh" Jung So Min haha)
Ayah menyadarkan Ha Ni dari khayalannya dan berkata kalau sepucuk surat cinta yang tulus akan berhasil. Ha Ni setuju, ayahnya benar.
Ayah menyadarkan Ha Ni dari khayalannya dan berkata kalau sepucuk surat cinta yang tulus akan berhasil. Ha Ni setuju, ayahnya benar.
Ha Ni membuat surat pernyataan dan menyelipkan ke loker Seung Jo, Ha Ni menunggu dengan gugup. Kira-kira apa tanggapan Seung Jo.
Seung Jo lewat di ruang istirahat dan tampaknya tidak mengingat Ha Ni sama sekali, Joo Ri teriak memanggil nama Ha Ni lagi, ia berniat agar Seung Jo memperhatikan temannya. Kali ini, Min Ah ikutan. Akhirnya Seung Jo bereaksi.
Seung Jo : Apakah kau Oh Ha Ni? Seung Jo jalan mendekati Ha Ni dan teman-temannya.
Seung Jo lewat di ruang istirahat dan tampaknya tidak mengingat Ha Ni sama sekali, Joo Ri teriak memanggil nama Ha Ni lagi, ia berniat agar Seung Jo memperhatikan temannya. Kali ini, Min Ah ikutan. Akhirnya Seung Jo bereaksi.
Seung Jo : Apakah kau Oh Ha Ni? Seung Jo jalan mendekati Ha Ni dan teman-temannya.
MBC..majalahnya, harus Han Hyo Joo covernya...:)
Seung Jo menyerahkan surat padanya. Anak-anak berkumpul dengan penuh rasa ingin tahu. Ha Ni mulai merasa deg-degan lagi. Ha Ni menerima surat itu dan membukanya, aku bahkan tidak berharap kau menjawabnya.
Tapi ketika Ha Ni membacanya, air mukanya berubah. Ia kelihatan sangat kecewa.
Jang Mi mendekat dan merampas kertas itu, lalu membacakannya. Ternyata Seung Jo tidak menjawab pernyataan cintanya, tapi justru memberi nilai pada surat itu.
Jang Mi mendekat dan merampas kertas itu, lalu membacakannya. Ternyata Seung Jo tidak menjawab pernyataan cintanya, tapi justru memberi nilai pada surat itu.
Dan nilainya saudara-saudara adalah : D- (D Minus)
Tidak ada usaha sedikitpun dari Seung Jo untuk menyembunyikan cemoohan-nya pada apa yang telah dilakukan Ha Ni. Terlihat jelas di wajah Seung Jo, dan untuk menambah penghinaan bagi Ha Ni, Seung Jo berkata : Maaf, tapi aku benci gadis bodoh!
Semua murid mendengarnya. Mata Seung Jo terlihat dingin dan sinis. Ha Ni merasa malu dan hancur perasaan-nya, ia tidak bisa berkata apa-apa.
Tepat saat itu, Bong Joon Gu yang mendengar keributan itu datang bersama pengiringnya, anak-anak yang memiliki nilai terendah di kelas, tapi punya musikalitas tinggi.
Joon Gu berhadapan dengan Seung Jo dan ia ingin Seung Jo minta maaf pada Ha Ni.
Mungkin Joon Gu pikir dia adalah John Travolta kali hehe
Seung Jo : Minta maaf? untuk apa? karena aku mengoreksi ejaan-nya yang salah?
Joon Gu tidak sabar lagi dan ia memutuskan untuk menyerang Seung Jo. Joon Gu mengayunkan tangannya, tapi Seung Jo menghindar dengan cepat, tetap kalem, bahkan dengan tangan masih di sakunya! (wah Ji Hoo sunbae...)
Joon Gu tetap ingin cari perkara dengan Seung Jo tapi Seung Jo memandangnya dengan pandangan : Lebih baik jangan cari perkara denganku!
Kepala Sekolah datang dan melerai mereka. Kepala Sekolah langsung menyalahkan Joon Gu dan menyuruh Joon Gu ke kantornya. (Ini nih..kebiasaan guru yang tidak adil, tidak tanya dulu, tapi cenderung menyalahkan murid dengan ranking rendah..sigh..)
Setelah Kepala Sekolah pergi bersama Joon Gu, Seung Jo menunjuk ke arah papan yang ditempatkan di ruang istirahat, yang menunjukkan hasil tes.
Ha Ni dan semua teman-nya ada di posisi warna ungu, yang terendah. Sedang kan Seung Jo menunjuk ke diagram kedua, yang menunjukkan 50 murid yang memiliki nilai tertinggi dan berhak masuk ke ruang belajar istimewa setiap bulan.
Seung Jo menyindir Ha Ni dan berkata Ha Ni hanya menyia-nyiakan waktunya daripada benar2 memikirkan masalah yang penting : Aku benci gadis yang tidak punya pikiran.
Ha Ni benar2 putus asa, karena kenyataan-nya, dia memang ada di tingkat terendah. Seung Jo berbalik dan dengan dingin jalan meninggalkan mereka.
Ha Ni frustrasi, tapi ia menyalurkan frustrasinya dengan lari keliling sekolah. Setelah puluhan kali lari, Ha Ni kecapaian dan ia terjatuh di tangga batu.
Joo Ri mengeluh, Ha Ni-ah kau sudah lari 34 kali, berhentilah.
Joo Ri mengeluh, Ha Ni-ah kau sudah lari 34 kali, berhentilah.
Ha Ni mengulurkan tangan dan berkata kurang 2 kali lagi, dan ia terus lari. Ha Ni jatuh lagi dan nafasnya terengah engah.
Min Ah mendekat dan mengulurkan tangannya, lalu Joo Ri juga, sudahlah, ayo berdiri. Mereka membantu Ha Ni dengan menggandeng tangan Ha Ni dan lari bersama! wow..sweet..
Berita tentang surat cinta Ha Ni yang ditolak Seung Jo tersebar ke seluruh penjuru sekolah. Semua bergosip tentang Ha Ni. Membuat Ha Ni jadi bahan tertawaan.
Bahkan ketika di kantin, saat mereka antri makanan, teman-teman Ha Ni juga berdiri sambil bergosip. Ha Ni jalan ke ibu kantin dengan wajah tertunduk. Ibu Kantin kasihan dengannya dan memberikan nasi yang banyak untuk Ha Ni.
Ha Ni kaget, banyak sekali? Ibu Kantin berkata, makanlah yang banyak, kau perlu energi. Orang Korea suka sekali gosip ya, bahkan ketika Ha Ni di toilet, ia juga digosipkan oleh 2 orang bibi yang membersihkan toilet! What?
Min Ah mendekat dan mengulurkan tangannya, lalu Joo Ri juga, sudahlah, ayo berdiri. Mereka membantu Ha Ni dengan menggandeng tangan Ha Ni dan lari bersama! wow..sweet..
Berita tentang surat cinta Ha Ni yang ditolak Seung Jo tersebar ke seluruh penjuru sekolah. Semua bergosip tentang Ha Ni. Membuat Ha Ni jadi bahan tertawaan.
Bahkan ketika di kantin, saat mereka antri makanan, teman-teman Ha Ni juga berdiri sambil bergosip. Ha Ni jalan ke ibu kantin dengan wajah tertunduk. Ibu Kantin kasihan dengannya dan memberikan nasi yang banyak untuk Ha Ni.
Ha Ni kaget, banyak sekali? Ibu Kantin berkata, makanlah yang banyak, kau perlu energi. Orang Korea suka sekali gosip ya, bahkan ketika Ha Ni di toilet, ia juga digosipkan oleh 2 orang bibi yang membersihkan toilet! What?
Ha Ni dan ayahnya akhirnya masuk ke rumah baru mereka yang selesai di renovasi. Keduanya membongkar barang2 mereka. Ayah menyadari Ha Ni murung dan menebak kalau pengakuannya tidak berjalan dengan lancar.
Ayah Ha Ni mencoba menghibur putri tunggalnya. Ayah menemukan sesuatu dari masa kecil Ha Ni, yaitu cetakan tangan orang tua Ha Ni bersama dengan cetakan tangan dan kaki Ha Ni ketika bayi. Cetakan itu membuat Ha Ni ceria lagi.
Ketiga teman Ha Ni, Joo Ri, Min Ah, dan Joon Gu datang untuk merayakan kepindahan mereka. Ketiganya mengagumi rumah Ha Ni yang luas dan lantai dua yang baru selesai dibangun.
Mereka semua duduk makan dan menikmati masakan ayah Ha Ni yang lezat (Kang Nam Gil menjadi ayah yang pinta masak lagi hehe, sebelumnya ia jadi ayah Chae Kyeong yang juga pintar masak). Ayah mengeluh mengapa Ha Ni tidak mengikuti bakatnya dalam memasak.
Joon Gu berkata agar ayah tidak perlu khawatir, ia nanti yang akan mengurus mereka berdua. cie..
Ayah Ha Ni mencoba menghibur putri tunggalnya. Ayah menemukan sesuatu dari masa kecil Ha Ni, yaitu cetakan tangan orang tua Ha Ni bersama dengan cetakan tangan dan kaki Ha Ni ketika bayi. Cetakan itu membuat Ha Ni ceria lagi.
Ketiga teman Ha Ni, Joo Ri, Min Ah, dan Joon Gu datang untuk merayakan kepindahan mereka. Ketiganya mengagumi rumah Ha Ni yang luas dan lantai dua yang baru selesai dibangun.
Mereka semua duduk makan dan menikmati masakan ayah Ha Ni yang lezat (Kang Nam Gil menjadi ayah yang pinta masak lagi hehe, sebelumnya ia jadi ayah Chae Kyeong yang juga pintar masak). Ayah mengeluh mengapa Ha Ni tidak mengikuti bakatnya dalam memasak.
Joon Gu berkata agar ayah tidak perlu khawatir, ia nanti yang akan mengurus mereka berdua. cie..
Teman-teman Ha Ni yang lain menertawakan Joon Gu yang terlalu percaya diri. Joon Gu jadi malu dan membenturkan kepalanya ke tembok yang...membuat serangkaian retakan demi retakan..dan hancurlah rumah Ha Ni!
Ternyata ada gempa bumi yang melanda daerah itu, anehnya, rumah-rumah yang lain hanya bergetar biasa saja dan tetap utuh tidak kurang apapun, tapi rumah Ha Ni..hancur.
Paginya, ketika Ha Ni berangkat sekolah dengan teman-temannya, seorang wanita misterius terus mengambil gambar Oh Ha Ni. Anak-anak yang melewati Ha Ni terus melihatnya dan berbisik-bisik.
Akhirnya Ha Ni tahu alasannya, Joon Gu dengan microphone mengumumkan bencana yang dialami Ha Ni dan keluarganya dan ia meminta sumbangan pada semua teman-nya.
Ha Ni tahu Joon Gu bermaksud baik, tapi ia benar2 merasa malu. Ha Ni, Min Ah dan Joo Ri harus mengendap-endap agar tidak terlihat teman-temannya.
Sayangnya, Joon Gu sudah melihat Ha Ni dan menariknya mendekat, dan terus saja berbicara lewat mic untuk meminta sumbangan. Tepat pada saat itu Seung Jo lewat.
Ha Ni memilih tidak mempedulikan Seung Jo. Tapi Joon Gu justru menyalahkan Seung jo untuk apa yang terjadi.
Seung Jo berkata, gempa bumi yang sudah menghancurkan rumahnya.
Joon Gu membalas, iya itu benar, tapi kau bersalah karena membuat gempa bumi dalam hatinya dan melukai hatinya! wow..Joon Gu..
Seung Jo merogoh kantungnya dan mengeluarkan dua lembar uang, 20 ribu Won (sekitar 200 ribuan) dan hendak memasukkannya ke kotak sumbangan yang disiapkan Joon Gu. Ha Ni melihat itu dari balik pilar dan ia merasa terhina.
Ha Ni : Aku tidak akan mengambil uangmu, aku tidak membutuhkannya.
Seung Jo : Baik, aku menghargainya. Seung jo memasukkan uangnya kembali ke dompetnya dan akan pergi. Ia sama sekali tidak terpengaruh.
Ha Ni kesal dan ia marah : siapa kau? memandang rendah orang seperti itu? Aku yakin, bagimu semua anak di sini terlihat idiot, kan? Kau pikir kau bisa mengejek kami. Apa kau begitu hebat? Jadi IQ-mu tinggi? Kau siswa yang baik? Kau tampan dan tinggi!
Ha Ni nekat : Aku juga bisa melakukan-nya! aku hanya tidak mau repot-repot belajar!
Seung Jo : Buktikan itu.
Ha Ni nekat : Aku juga bisa melakukan-nya! aku hanya tidak mau repot-repot belajar!
Seung Jo : Buktikan itu.
Ha Ni menelan ludah, ia berkata akan mendapatkan nilai tinggi di ujian mendatang dan akan mendapat tempat di ruang belajar istimewa itu.
Semua kaget mendengarnya, Seung Jo juga tidak percaya Ha Ni bisa melakukannya, Seung Jo bahkan berkata jika memang bisa maka ia akan menggendong Ha Ni di punggung satu kali keliling sekolah.
Ha Ni sebenarnya bersorak dalam hati tapi ia tetap berusaha kalem, dan berkata setuju.
Peristiwa gempa bumi itu disiarkan televisi, dan dalam satu siaran, ayah Ha Ni juga di-shoot. Teman lama ayah Ha Ni melihatnya dan kaget, ia langsung menghubungi temannya itu dan memintanya tinggal di rumahnya untuk sementara. Sampai mereka mendapatkan tempat tinggal baru.
Ayah Ha Ni senang sekali, karena akan bertemu kembali dengan sahabat lamanya, mereka sudah kehilangan kontak ketika keluarga itu pindah ke Seoul.
Ha Ni dan ayahnya tiba. Ha Ni mengagumi rumah mereka yang besar, ayah..temanmu itu pasti orang kaya.
Ayah Ha Ni senang sekali, karena akan bertemu kembali dengan sahabat lamanya, mereka sudah kehilangan kontak ketika keluarga itu pindah ke Seoul.
Ha Ni dan ayahnya tiba. Ha Ni mengagumi rumah mereka yang besar, ayah..temanmu itu pasti orang kaya.
Ha Ni dan ayahnya disambut dengan hangat oleh teman ayah Ha Ni. Teman ayah bernama Su Chang dan istrinya bernama Geum Hee, masih muda dan cantik, juga ramah dan langsung menyayangi Ha Ni.
Su Chang berkata kalau Ha Ni jauh lebih cantik dari fotonya. Geum Hee mengaku ia sangat ingin tahu mengenai Ha Ni dan ia tidak tahan, akhirnya Geum Hee mencari Ha Ni di sekolah. Ha Ni menyadari, Geum Hee adalah wanita aneh yang mengambil gambarnya tadi pagi.
Geum Hee lalu memanggil anaknya untuk membantu membawakan barang2 bawaan Ha Ni dan ayahnya ke dalam rumah.
Su Chang berkata kalau Ha Ni jauh lebih cantik dari fotonya. Geum Hee mengaku ia sangat ingin tahu mengenai Ha Ni dan ia tidak tahan, akhirnya Geum Hee mencari Ha Ni di sekolah. Ha Ni menyadari, Geum Hee adalah wanita aneh yang mengambil gambarnya tadi pagi.
Geum Hee lalu memanggil anaknya untuk membantu membawakan barang2 bawaan Ha Ni dan ayahnya ke dalam rumah.
Ha Ni keluar dan mengeluarkan koper-koper dari mobil dengan gembira. Ha Ni mendengar seseorang mendekat dan tanya, apa kau perlu bantuan? Ha Ni merasa ah itu pasti putra Ny. Baek yang dipanggil tadi dan Ha Ni berbalik...lalu terdiam.
Kemudian Ha Ni teriak! Seung Jo berdiri di depannya! Ha Ni mengontrol nafasnya dan juga rasa terkejutnya, kau! kau..apa yang kau lakukan disini?
Kemudian Ha Ni teriak! Seung Jo berdiri di depannya! Ha Ni mengontrol nafasnya dan juga rasa terkejutnya, kau! kau..apa yang kau lakukan disini?
Seung Jo : Aku tinggal disini, ini rumahku.
Ibu Baek memanggil dari speaker: Seung Jo, Ha Ni, ayo masuk ke rumah!
Ha Ni terpana, ia tidak percaya, ia akan tinggal serumah dengan Baek Seung Jo! tapi sampai kapan...?
Ibu Baek memanggil dari speaker: Seung Jo, Ha Ni, ayo masuk ke rumah!
Ha Ni terpana, ia tidak percaya, ia akan tinggal serumah dengan Baek Seung Jo! tapi sampai kapan...?
0 Komentar:
Posting Komentar