dwicri-j. Diberdayakan oleh Blogger.

[Sinopsis 49 Days] 3rd Days : "Semangat, Kunci Hidup"

 

Episode 3 :
Cerita di buka dari awal Episode 1, 2, hingga Ji-Kyung memergoki Min Ho dan In Jung bertemu bersama yang membuatnya syok.

Dalam kamar hotel, Min Ho berlutut di depan In Jung dan berkata,"makan lah dulu". In Jung "tidak mau. ini seharusnya tidak terjadi".

Min Ho tetap memesan makanan dan duduk di samping In Jung. In Jung galau, "apa yang kita lakukan?"

Sedangkan, Ji-Kyung masih di luar syok karna menyadari kalau itulah yang membuatnya kecelakaan.

Staf room service datang membawa makanan dan ia mengira JH-Kyung sakit. Staf hotel bertanya "apa ini kamar anda??", Spontan Ji-Kyung menjawab "bukan"

Staf heran, "kalau begitu apa yang anda lakukan di depan kamar orang lain?" tanyanya

Suara mereka didengar Min Ho dan In Jung. Min Ho "apa kau bertemu dengan orang yang kau kenal?". "Tidak", balas In Jung.

Min Ho keluar, tapi Ji-Kyung sudah pergi. Staf hotel berkata "seorang wanita aneh duduk di depan kamar", dan menunjukkan arah pergi J-Kyung. Min Ho mengejarnya, tapi Ji-Kyung sudah masuk ke lift. Ji-Kyung melihat Min Ho mendekat dan panik. Ji-Kyung panik dan dengan cepat membalikkan punggungnya. Untung pintu lift cepat tertutup. Ketika Min Ho sampai di depan lift, pintu sudah tertutup dan lift sudah mulai turun.

Min Ho kembali dan membayar makanan serta tips. Lalu ia menemukan ornamen kecil dari sepatu Ji-Kyung. In Jung memulai berbica, "bagaimana kau bisa mencari stempel milik Ji Hyun di saat seperti ini??"

Min Ho membalas "ayah Ji Hyun tidak bisa fokus pada tanah milik Ji Hyun, sehingga aku harus cepat mengklaim tanah itu sebelum ayah Ji Hyun menyadari apa yang terjadi."


In Jung membalas "aku tidak bisa melakukannya". Min Ho mendesaknya, "ayolah, kau harus melakukannya". In Jung berkata lagi, "hatinya seakan hancur", Min Ho dengan dingin berkata," hatimu tidak akan terbelah". In Jung menangis "Ji Hyun koma karena Kita".

Dan kembali Flashback.........

Saat Min Ho dan Ayah Ji Hyun pergi dan pamit pada In Jung, Min Ho memberikan pandangan berarti saat akan menutup pintu. Lalu In Jung turun dari taksi dan masuk ke mobil Min Ho. Min Ho bertanya "apa kau merasa susah???", dan In Jung membala "sebaiknya kita hentikan ini. Aku tidak bermaksud untuk bertindak sejauh ini, kita lari saja."

Min Ho membals, "kau bercanda?? Ini bukan sesuatu untuk disesali".

Tiba-tiba ponsel In Jung bunyi, ternyata Ji Hyun. Mobil mereka berhenti di lampu merah.Kebetulan mobil Ji Hyun juga di lampu merah seberang jalan. Saat itulah Ji Hyun melihat keduanya. Min Ho mencium tangan In Jung lalu merangkulnya, " bersabarlah untuk beberapa hari".

Kembali ke masa kini........

In Jung curiga "Ji Hyun pasti melihat kita, karena lokasi kecelakaan Ji Hyun dekat dengan lokasi kita bukan??".

Min Ho tetap tidak mau berhenti, meskipun Min Ho tahu ini berat bagi In Jung. "jika kita berhenti disini, akan jadi seperti apa kita. Aku bukan tipe orang yang akan berhenti seperti itu, kau mau melanjutkan-nya atau tidak, aku tetap harus melakukannya."

In Jung menangis,"aku tidak bisa melakukannya". Min Ho membujuk-nya, "pikirkan mengapa kita memulai ini, mengapa kita berakhir seperti ini, jika kita lari sekarang, apa kita bisa bahagia? Apa itu akan membawa Ji Hyun kembali???"

Ji-Kyung meninggalkan hotel dan lari terus. Sampai di taman, ia menekan tombol darurat, tidak hanya sekali. Tapi berkali-kali (setiap adengan mereka,, admin selalu tertawa:)) )

Scheduler muncul, tapi sepatu merahnya dulu yang muncul dan berkata "kau sudah menyiksa tombol darurat itu" katanya sebal. Ji-Kyung marah, "kau tahu..kenapa aku bisa kecelakaan, kau tahu!!" teriaknya keras. Ji-Kyung bena-benar marah, "kenapa kau tidak mengatakan padaku kalau aku kecelakaan karena kak Min Ho dan In Jung!" Ungkapnya sedih campur aduk.

Scheduler tertawa besar-besar "hahaha.." kemudian ia berkata "aku tidak dapat mengatakan-nya karena itu "Rahasia Surga".

JH-Kyung binggung, "Rahasia Surga?"

Scheduler merasa tidak mungkin Ji-Kyung tidak tahu arti kata-kata itu, ia bahkan menggoreskan kanjinya di tangannya, tapi Ji-Kyung melihat ke arah Scheuler dan menangis. Scheduler pusing, "kenapa para gadis suka menangis" gumamnya. Ji-Kyung tersedak berkata, "kau tahu, tapi tidak mengatakannya padaku".

"Scheduler punya alasan dan aturan yang harus ia patuhi" balanya. Ji-Kyung malah menangis kencang dan teriak, "aku melihat keduanya di hotel."

Scheduler "Cukup, aku tidak peduli kondisinya. aku tidak tertarik untuk tahu semua urusan mereka".

Scheduler jalan pergi dan Ji-Kyung mengejar, lalu menahan lengannya. "kapan mereka mulai bertemu??? bagaimana akt bisa sama sekali tidak tahu??? bagaimana mereka bisa ada affair dan kenapa kak Min Ho ingin menikah denganku jika Kak Min Ho bersama In Jung???" pertanyaan itu bertubi-tubi.

Scheduler tidak mengerti "kenapa kau tanya hal itu padaku???. Kenapa tidak mengetuk pintu dan tanya pada mereka saat mereka di dalam????"

Ji-Kyung membalas Scheduler dengan kata-kata favorit Scheduler, "kau bilang aku tidak boleh mengatakan kalau aku adalah Ji Hyun". Langsung ajah Scheduler tergagap. (wkwkwkwk) "ah.... itu benar. Ya kau sudah melakukan yang benar Jadi selesaikan masalahmu sendiri". Ia jalan pergi dan ia berbalik lagi. Wajah Scheduler kelihatan bersimpati pada Ji Hyun. (Ahah!! ada Feeling ne:P)

Ji-Kyung masih meratapi nasibnya dan tiba-tiba Scheduler sudah di belakangnya lagi, "lihat sini!" Ji-Kyung terkaget dan menoleh, "yang kau cemaskan sekarang adalah bagaimana kau akan bertahan dalam 46 hari ini" Nasehatnya dan ia menghilang lagi. Ji-Kyung menunduk melihat surat keterangan kerja dari Hotel Seoul.

Di Cafe Heaven, Han Kang memandangi peta dimana proyek Min Ho akan dilaksanakan. (Sepertinya itu yang dimaksud dengan tanah Ji Hyun) Para staf bertaruh, "aku yakin Yi Kyung tidak akan kembali", Han Kang yang melihatnya berdiri dan memukul mereka. Istri Chef datang membawa makanan dan Chef menyambutnya dengan penuh cinta, membuat Han Kang dan dua staf lain geli. Wanita itu berkata,"aku tidak enak hati, karena ada gadis aneh diluar".

Han Kang yang mendengar itu langsung berjalan keluar. Ternyata itu Ji-Kyung yang duduk berlutut di depan cafe, wajahnya... Well udah ilang roh kali yha??~kekekek

Han kang bertanya "apa yang kau lakukan disini??", ia memanggil pekerjanya dan minta agar tas Yi Kyung dibawa keluar. Han kang ingin memecat Yi Kyung. Tapi Yi Kyung mengulurkan surat keterangan itu. Tangannya gemetaran. Han kang melihatnya dan berkata "kau terlambat, jadi ambil tasmu dan pergi"

JH-Kyung memberikan alasan "aku ketemu teman di hotel itu...dan tunanganku. Itulah mengapa..karena mereka bersama.."suaranya gemetar karena menahan tangis. Han Kang mengerti, ia hanya menghela nafas "sebaiknya kau pulang saja. Kembali kerja lagi besok."

Sedangkan saat itu, Para staf mengintip dari pintu.~kekekek sepertinya mereka begitu tertarik dengan Yi Kyung dan berharap mereka ada Feeling??

Han Kang mengambil amplop dari tangan Ji-Kyung, tapi tiba-tiba Ji-Kyung jatuh pingsan. Semua staf langsung lari mendekat. Chef sudah berlutut dan siap menggendong Ji-Kyung ke dalam, tapi istrinya tidak mengijinkannya, "kau tidak seharusnya menggendongnya, tapi pria muda yang harus melakukannya." Istri Chef memandang Han Kang penuh arti. Han Kang bengong dan menunjuk wajahnya sendiri, "Aku?!"

Dan Taraaaa.... akhirnya memang Han Kang yang menggendong JH-Kyung ke bawah, lalu dibaringkan di sofanya. (Ohh coba lihat mereka ~kekekek)

Han Kang bicara sendiri, "kau punya tunangan? Kau punya tunangan tapi masih ingin mendekati Min Ho? kau punya tunangan tapi dia membiarkanmu jalan seperti ini."

Han Kang membungkuk dengan tangan terlipat, mengamati wajah Yi Kyung. Ji-Kyung menangis dalam tidurnya. Ji-Kyung bergerak dan Han Kang langsung menjauh, "apa dia benar-benar melihat tunangan dan teman-nya?" tanyanya binggung.

Staf cafe yang pria senang karena Yi Kyung mempunyai bukti kerja di Hotel Seoul. Tapi staf wanita mencibir,"aku tidak percaya". Chef bertanya,"kenapa tidak percaya??".

Han Kang jalan ke arah mereka "apa ada sup??". Istri Chef heran, karna Han Kang tidak suka sup. Suaminya berkata "ini pasti untuk Yi Kyung". Han Kang meminta "tolong buatkan sup untuk Yi Kyung, oya..nasinya yang banyak". Lalu jalan pergi membuat yang lain heran.

Ji-Kyung sadar dan kaget, ia melihat selimut ungu, "apa Han Kang yang menyelimutiku???" Lalu ia ingat saat Min Ho dan In Jung di hotel dan menangis lagi. "Aku di RS dan mereka ketemu di hotel. Selama ini aku tidak mengetahuinya..." lalu Ji-Kyung pergi begitu saja

Istri Chef baru saja akan memberikan sup dan nasi untuk Yi Kyung, tapi Yi Kyung sudah jalan keluar, tanpa mempedulikannya. Han kang masuk ke ruangan bawah dan heran, "kemana Yi Kyung" gumamnya. Chef masuk sambil membawa tasnya, "dia bahkan meninggalkan tasnya". Pelayan wanita langsung mengambil tas "Ji-Kyung dan menumpahkannya".

Staf itu berkata, "Coba lihat apa isinya. ya tuhan coba lihat, dompetnya kosong" sambil memperlihatkan pada yang lain. Han Kang melarangnya, tapi kemudian ia kaget. Diantara barang-barang Jo-Kyung, ia kenal satu benda. Peluit pink itu, yang dulu dipakai Ji Hyun untuk mengusir berandal kalian ingat?? coba baca Episode 2.

Ji-Kyung pulang lebih awal dan ia membiarkan pintu apartemen Yi Kyung terbuka sedikit, lalu berbaring. Seperti ritual, Ji Hyunpun keluar dari badan Yi Kyung dan bergegas pergi. Tujuannya adalah ke kantor, menunggu In Jung pulang.

In Jung menunggu sampai kantor sepi dan ia ingat dengan kata-kata Min Ho. Lalu In Jung mulai memeriksa laci Ayah Ji Hyun dan sepertinya mencari stempel nama Ji Hyun. In Jung keluar, dan Ji Hyun mengikutinya dengan pandangan marah.

Ji Hyun ikut naik bis, dan duduk di depan In Jung, ia teriak, "Ya! bagaimana kau bisa selingkuh dengan kak Min Ho, apa kau yang pertama menyukainya? Ini konyol, lalu apa kak Min Ho mencoba merayumu duluan? Itu juga tidak masuk akal". (Dasar Ji Hyun yang spontanitas!!) "Bagaimana kalian bisa seperti ini?" lanjutnya. Dan  Mereka sampai ke rumah Ji Hyun.

Ji Hyun heran, kenapa In Jung ke rumahnya. Ji Hyun masih terus ngomel marah," ini tidak benar kan, In Jung? Ini pasti karena ada yang harus kau dan kak Min Ho bicarakan, iya kan?"

Ji Hyun masih terus tidak percaya, lalu ia ingat saat Min Ho mencium tangan In Jung, Ji Hyun jadi marah, "Ya! dasar kau gadis brengsek, apa yang kau lakukan!" In Jung seperti mendengar Ji Hyun sehingga mengagetkan Ji Hyun. Pintu gerbang terbuka dan In Jung masuk. Tapi Ji Hyun tidak bisa ikut masuk karena In Jung menutupnya kembali.

Ji Hyun menekan tombol darurat, berkali-kali!!! Scheduler sebenarnya muncul di atap, bajunya merah lagi, tapi Ji Hyun tidak melihatnya dan terus saja menekan tombolnya.(hahahahaha)

Scheduler ngomel sebal, "aku tahu kau pasti akan melakukan ini". (Satu roh yang memusingkan)~kekekekeke

In Jung menanyakan kondisi ibu Ji Hyun dan ternyata masih dalam kondisi lemah. In Jung minta pelayan meneruskan kerjanya dan ia bisa sendiri.

In Jung masuk ke kamar Ji Hyun dan membuka lacinya. Ibu Ji Hyun masuk "apa yang kau lakukan di kamar Ji Hyun??". In Jung berkata "aku memikirkan Ji Hyun makanya datang kesini".

Ibu Ji Hyun "Kau seharusnya pergi ke RS mengunjunginya. Dia ada di RS."

In Jung membalas "Karena kondisi Ji Hyun itulah..."

Ibu Ji Hyun langsung memotong mara, "Apa putriku meninggal? Kenapa kau ke kamarnya tanpa seijin-nya? Keluar dari sini, aku tidak suka kau memperlakukan putriku seolah-olah dia sudah mati."

Ayah Ji Hyun menemui dokter, yang juga adalah temannya. "sampai kapan Ji Hyun seperti ini??, kapan Ji Hyun akan sadar. Sebulan? setahun? 10 tahun? katakan padaku. Apa seorang dokter tidak bisa melakukan itu?" desaknya.

Dokter hanya minta maaf. Ayah Ji Hyun menghela nafas, "jadi kami hanya bisa menunggu?" kanya lagi. Ayah Ji Hyun kembali ke kamar dan Min Ho sudah di situ. Min Ho berkata "seharusnya Presiden ngomong kalau akan keluar dan meninggalkan Ji Hyun sendiri seperti ini. (ya ampun betapa memuakkannya Min Ho kali ini!!!)

Ayah Ji Hyun membalas, "aku baru saja menemui dokter dan ia tanya bagaimana dengan kontrak yang berhubungan dengan tanah Ji Hyun itu??". Min Ho bmenjawab, "aku sudah mengurusnya. Tapi masih ada sesuatu yang harus diselesaikan Presiden, kondisi Ji Hyun membuat Presiden belum dapat mengurusnya."

Min Ho menerima telp dari In Jung. "aku tidak dapat menemukan stempel dan ibu Ji Hyun tidak mengijinkannya masuk ke kamar Ji Hyun" kata In Jung diseberang. In Jung pergi dengan taksi dan Ji Hyun terlambat lagi mengikutinya. Ji Hyun bertanya-tanya, "apa In Jung bicara dengan kakaknya di desa???"

"Sebaiknya Presdir pulang dan menjaga Ibu. Aku akan menjaga Ji Hyun" Katnay dengan sok perhatian. Ayah Ji Hyun mengiyakan. Lalu Min Ho mengantar presdir sampai pergi. Ia membungkuk dengan hormat. Begitu mobil Presdir berlalu, Min Ho juga langsung menyalakan remote mobilnya! dan ia juga pergi. Dasar sial!!

Ji Hyun menunggu Min Ho di parkiran apartemen. Lalu mengikuti Min Ho sampai ke dalam.

Ji Hyun terus saja ngomel, "aku tidak mengerti, kau kirim sms lebih dari 10 kali sehari, kau memberikan semua e-mailmu, ym, password dan juga yang rahasia, kau melakukannya. Aku tidak mengerti."

Ji Hyun melihat Min Ho memasukkan password untuk membuka pintu, dan Ji Hyun berkata dengan keras," itu tanggal ulang tahunku!" Ji Hyun masuk lebih dulu kali ini dan jalan mundur sambil terus tanya pada Min Ho.

Ji Hyun berkata "kau minta agar aku datang kapan saja dan mengatakan kodenya. Apa In Jung menyukaimu? Apa karena itu maka kau menyukainya?"

Tiba-tiba Min Ho membalas, "ada apa? katakan detilnya". Ji Hyun kaget, awalnya Ji Hyun pikir Min Ho bicara padanya tapi Min Ho melihat menembusnya, jadi Ji Hyun ikut menoleh. Ternyata Shin In Jung berbaring di sofa di belakang Ji Hyun. Ji Hyun terbelalak melihatnya.

In Jung duduk dan berkata "aku sudah mengatakan semuanya". Ji Hyun tidak percaya melihat kedekatan keduanya.

In Jung memulai, "Ibu Ji Hyun tidak curiga" dan Min Ho menyambung, "seharusnya kau bisa berbohong lebih baik lagi, misalnya, kau meninggalkan sesuatu di kamar Ji Hyun atau apa."

In Jung beralasan "aku tidak bisa berpikir saat Ibu Ji Hyun berkata seperti itu." Ji Hyun bingung dan bertanya, "apa yang kalian bicarakan?"

Min Ho bertanya "apa kau yakin stempel itu ada di laci Ji Hyun?" In Jung mengangguk yakin, "Ji Hyun menyimpan semua yang ada hubungan dengan uang, rekening, cek, bank dan stempel di laci itu".

Ji Hyun semakin tidak mengerti, "stempelku?" gumamnya dan kemudian Ji Hyun ingat, ia sudah memberikannya pada Min Ho waktu itu (setelah ketemu Han Kang di toko roti, ia pergi ke kantor ketemu Min Ho, lalu Min Ho pergi dengan ayah Ji Hyun, setelah itu ketemu dengan In Jung.), "kenapa ia mencarinya lagi?"

Min Ho berkata "seharusnya ia mengeceknya waktu itu."

Sebelumnya, Min Ho ketemu dengan dua orang pria dan memberikan amplop coklat yang berisi sertifikat tanah Ji Hyun. Dari Ji Hyun ke Min Ho, dalam amplop seharusnya juga ada stempel Ji Hyun. Tapi saat itu, Ji Hyun sedang berbunga-bunga karena akan menikah dan banyak urusan lainnya, sehingga tidak konsentrasi dan justru memasukkan lipstik ke dalam amplop.Min Ho sedikit malu dan menelepon Ji Hyun, tapi yang terdengar justru suara pria, ternyata saat itu Ji Hyun kecelakaan.

Min Ho berkata "aku tidak mengerti, tidak peduli betapa sibuk atau berbunga-bunganya seseorang, ia tidak pernah membayangkan Ji Hyun akan memberikan stempelnya tanpa berpikir".

Ji Hyun syok, "jadi itu sebabnya Min Ho segera ke UGD? siapa tahu menemukan stempelnya?" gimamnya dalam hati.

In Jung "aku sudah tidak bisa ke rumah Ji Hyun lagi kalau ibunya ada di sana". Min Ho sudah berkata "aku sudah bicara pada ayah Ji Hyun kalau kontraknya sudah beres". Sekarang mereka bingung.

Min Ho "Sebelum Ayah Ji Hyun tahu, kita harus menemukan stempel itu, jika ia tahu kalau tanah Ji Hyun tertinggal, maka rencana kita akan gagal, semua hal yang sudah kulalui demi mendapatkan tanah itu jadi sia-sia. Sebaiknya kau pulang saja dan pastikan jangan sampai terlihat orang. Aku yang akan memikirkan caranya."

Ji Hyun syok, "apa yang akan kalian lakukan pada ayahku?" Ayah Ji Hyun percaya Min Ho untuk mendirikan resort, tapi Min Ho ingin ganti nama dan menjualnya diam-diam apa kah begitu??, lalu kabur dengan uangnya???. Ya ampun betapa teganya.

Ayah Ji Hyun sampai rumah dan melihat istrinya mengemasi baju. Ibu Ji Hyun"akuingin tinggal di RS". Tapi suaminya melarang "kau bahkan tidak bisa tidur meskipun minum obat tidur. "

Ibu Ji Hyun berkeras, "siapkan handuk, pasta gigi, sampo dll". Ayah Ji Hyun menghentikan istrinya. Ibu Ji Hyun menangis dan berkata "aku ingin mati saja sebelum Ji Hyun mati" suaminya menghela nafas dan sedih sekali, "lalu bagaimana dengan aku".

Ji Hyun mengikuti In Jung keluar, lalu pergi. Ji Hyun ingat perintah Scheduler dan ia memegang kalungnya, "sekarang.. apa yang harus kulakukan?" Lalu menangis terisak.

Ji Hyun masuk ke tubuh Yi Kyung lagi dan bangun untuk mengunci pintu. Tapi kemudian ia keluar lagi karena sudah malam hari. Saatnya Yi Kyung yang asli beraksi.

Yi Kyung bangun dan pergi ke dapur, ia membuka sebuah tong dan mengambil uang dari situ. OMO..tong itu penuh dengan amplop isi uang, apa selama ini Yi Kyung tidak menggunakan uang gajinya? Padahal banyak uang tapi yah Yi Kyung sepetinya banyak masalah sehingga ia gak mau hidup layak.Huff...

Yi Kyung bertemu pria yang menyelamatkannya lagi dan ia tanya, "berapa hutangnya?' (ahh rupanya uang itu ia ambil mau bayar utang toh~kekekek)

Pria itu mengajak bicara, "kau tidak dapat diskon, karena kau tidak punya asuransi",kemudian Yi Kyung bertanya "berapa tarif taksi", pria itu membalas"tarifnya juga mahal".

Pria itu melanjutkan "apa kau tidak ingin tahu siapa aku??". Yi Kyung berkata "tidak." (ahh entah mengapa aku sangat hadirnya laki-laki ini. dan lihatlah cara ia berbica:) )

Pria itu menambahkan lagi "Apa kau tidak ingin tahu kenapa aku ada di lokasi kecelakaan?" Yi Kyung berkata "itu sama sekali tidak masalah."

Pria  itu masih ngoceh "Bagaimana jika aku bilang kalau aku tahu mengapa kau pergi kesana."

Yi Kyung baru memandangnya. Pria itu berharap Yi Kyung bertanya padanya, tapi Yi Kyung justru berkata "selamat tinggal". Pria itu berkata lagi, "aku akan ke sini lagi besok". (ahh perhatiannya. Jangan-Jangan ia suka sama Yi Kyung. Ahh tunggu dulu apa ia adik pacar Yi Kyung yg udah mati?? ato temannya?? Entahlah...)

Setelah pria itu pergi, Yi Kyung merasa terganggu dengan poninya yang jatuh terus, dia heran dan memegang rambutnya, "rambutku. .kok bersih ya?" anyanya dalam hati (Ya ia lah bersih~kekekek)

Yi Kyung pulang, tapi Ji Hyun tidak langsung masuk ke tubuh Yi Kyung. Sekarang Ji Hyun yang kehilangan semangat. Haaaah......

Waktu : Tinggal 45 hari, 3 Jam, dan 29 menit.

Ji Hyun duduk, Yi Kyung juga, keduanya berhadapan, tidak bergerak.

Lalu malamnya, Yi Kyung ganti baju dan pergi kerja. Ji Hyun mengamatinya, "apa kau seperti ini juga...inilah mengapa kau hidup seperti ini?" Yi Kyung pergi. Dan kemudian Yi Kyung pulang. Ji Hyun tetap saja disitu. Yi Kyung langsung tidur kelelahan.

Waktu : Tinggal 44 hari, 3 jam, 29 menit

Ponsel dari Scheduler bergerak ke arah Ji Hyun. Ji Hyun menendangnya. Ponsel itu kembali, Ji hyun mendorongnya lagi. Ponsel itu keras kepala sekali dan kembali ke Ji Hyun lagi. Kali ini Ji Hyun mengambil dan melemparnya. Daaaan....

Hoplah!!! Scheduler muncul tepat waktu untuk menyelamatkan ponselnya. "Apa kau percaya bisa menggantinya? Kalau rusak, mau cari dimana ponsel kaya gitu, ya kan?" (wkwkwkwkwk)

Ji Hyun murung dan menjawab, "aku tidak memanggilmu, kau menggangguku, pergi saja." Ji Hyun sedih.

Scheduler berkata dengan sedikit ngancam, "kalau kau seperti ini, ia akan memanggil lift."

Ji Hyun sedikit kaget," lift?" Scheduler melihat jamnya, "maunya kapan? Apa jam 11 pagi? Paling tidak kau harus menyelesaikan beberapa hal di lingkunganmu."

Ji Hyun panik sekarang, "kau ingin memanggil lift itu?" Scheduler menjawab "kau sudah 2 hari Ji Hyun tidak menggunakan tubuh Yi Kyung. Apa kau ingin pergi?"

Ji Hyun membalas,"Kata siapa? bagaimana kau bisa melakukan ini, masih 45 hari lagi." serunya gak mau kalah.

"Ahh,,, 44 har" Ralat Scheduleri. Lalu ia jalan sambil merangkul bahu Ji Hyun, "ayo..Aku akan memanggil lift jam 11."

Ji Hyun melepaskan diri dan lari, "aku tidak mau". Lalu mengangkat tangannya, seperti anak SMU yang sedang dihukum, "aku tidak akan melakukannya lagi." Scheduler memberi peringatan dengan raut mukanya.

Ji-Kyung bergegas kembali ke cafe Heaven dan minta maaf pada Han Kang.Han Kang berkata "bukankah kau keluar hari itu?" Ji-Kyung menggoyangkan tangannya, "tidak..tidak sama sekali tidak, aku punya masalah pribadi yang tidak bisa kukatakan, masalah yang sangat sulit."

Han Kang tanya "apa kau sudah makan??". JH-Kyung menjawab dengan perlahan, "belum..sudah dua hari aku belum makan nasi sedikitpun". "Lalu apa ini?" tanya pelayan wanita yang memang selalu sirik aja bawaan-nya pada Yi Kyung. Ia mengambil mie instant dari sweater Ji-Kyung. (Itu mah Yi Kyung yang makan:P)

Ji-Kyung berkata "bukan aku yang makan. ahh aku belum makan nasi." Han Kang memanggil Chef untuk menyiapkan makanan. Lalu pergi. Ji-Kyung bergumamn, "Han Kang, terima kasih, benar-benar terima kasih banyak."

Jo-Kyung mulai kerja dan ia lumayan bagus, karena sudah belajar saat di hotel. Han Kang dan Chef memandangnya dengan heran, "dua hari lalu ia sama sekali tidak pengalaman, sekarang ia jadi profesional."

Malamnya, Ji-Kyung duduk dan mengamati pasangan yang makan di dekatnya, Han Kang juga mengamati Ji-Kyung. Saling mengamati~kekekekek.

Han Kang mengamati dengan penuh rasa ingin tahu, Ji-Kyung menoleh dan Han Kang langsung buang muka. Ji-Kyung tiba-tiba melihat Seo Woo masuk dan ia senyum. Tapi Seo Woo tidak mengenalnya dan cuek. Senyum Ji-Kyung lenyap ketika melihat In Jung.

Ji-Kyung mengambil sampah dan membuang keluar.

Ji-Kyung berpapasan dengan Min Ho di luar. Min Ho ramah padanya dan berkata, "terima kasih, kau staf baru kan? Song Yi Kyung?"

JH-Kyung menatap kesal dan jalan pergi. Min Ho heran, "kau tidak ingat aku?" Ji-Kyung berbalik, "apa aku harus ingat? " Lalu pergi sambil menangis. Min Ho bingung.

Min Ho, In Jung, Seo Woo, dan Han Kang duduk bersama sambil membicarakan Ji Hyun. Ji-Kyung mendengarnya. Seo Woo menceritakan kondisi ayah Ji Hyun. Min Ho menambahkan, "Presiden seharusnya mengurus perusahaan, tapi justru berkeras menjaga Ji Hyun". eketika membuat Han Kang cemas takutnya ayah Ji Hyun akan pingsan dan sakit.

Ji-Kyung mengambil alih tempat air dari pelayan pria dan mendekati meja mereka untuk menuang air. Saat Ji-Kyung balik, ia dengar kalau Seo Woo berkata "kondisi ibu Ji Hyun lebih parah. Dia tidak bisa keluar rumah. Bahkan tidak bisa makan dan tidur.."

Praaaaang!!!!!

Ji-Kyung menjatuhkan tempat air sehingga pecah berantakan. Semua kaget, tapi Ji-Kyung seperti blank. Han Kang segera membantunya, "kau seharusnya hati-hati"."Aku minta maaf" JI-Kyung mengambil pecahan kaca dengan tangannya begitu saja.Han Kang menarik tangan Ji-Kyung  "pelayan membereskan pecahan kaca, danbawa Yi Kyung keluar."

"Siapa dia??" tanya In Jung. (Sepertinyabia gak ingat ini wanita pernah satu Lift) Han Kang membalas "hanya pegawai paruh waktu."Min Ho berkata " sebaiknya kita ngomong berdua saja" sambil mengajak Han Kang.

Ji-Kyung menangis di luar,"ibu..." Gumamnya bersedih.

Suara Scheduler terdengar di telp untuk mengingatkan waktu. Spontan Ji-Kyung masuk lagi dan pelayan wanita yang sirik itu kesal, selama ini Yi Kyung tidak pernah kerja satu shift penuh. Ji-Kyung mengeluh dan jalan menemui Han Kang.

Han Kang sedang bicara dengan Min Ho. Han Kang heran, "apa kau bisa kerja sendiri padahal kau belum punya pengalaman." Min Ho menjawab,"Ayah Ji Hyun yang memintaku melakukan pekerjaan ini". Han Kang tampak heran.

Tiba-tiba Ji-Kyung mengetuk pintu dan masuk dan sempat mendelik ke Min Ho. Ji-Kyung ingin mengatakan sesuatu pada Han Kang dan minta Han Kang keluar sebentar. Min Ho berkata " akan keluar","Bicaralah" Potong Han Kang.

Ji-Kyung "aku ingin perubahan jam kerja, dari jam 12 malam ke jam 11 malam. Karena waktu itu, aku sangat kelaparan jadi tidak dengar jelas." Han Kang membalas, "Karena kau tidak jelas mendengarnya, maka kau akan kerja hanya sampai jam 11 malam?"

Ji-Kyung berkata lagi "aku harus kembali ke rumah tepat jam 12 malam, ada yang menungguku. Aku harus pulang tepat waktu, agar orang itu bisa pergi."

Han Kang setuju, "ya sudah pergi sana." JH-Kyung bertanya binggung, "apa maksudnya pergi? Pergi ya pergi atau pergi...keluar kerja????" Han Kang menjelaskan, "kerja dari jam 11 pagi sampai jam 11 malam, jelas?"

Spontan Ji-kyung senang, "terima kasih" dan masih sempat-sempatnya mendelik ke arah Min Ho dulu sebelum pergi. Tapi Ia tidak langsung pergi, mencoba menguping pembicaraan keduanya.

"Kau sangat perhatian pada gadis itu" kata Mon Ho heran. Han Kang tidak mengerti. Min Ho berkata lagi "kau sangat tegas dengan urusan kerja dan tidak tahan kalau ada yang tidak kerja dengan benar, bukankah sekarang Han Kang sangat murah hati pada gadis itu?" (ahh ternyata itu!!!)

Han Kang beralasan "aku yang menggaji gadis itu jadi tidak masalah jika ia toleran padanya." Min ho curiga, "Kau tidak pernah serius tertarik dengan seorang gadis. Aku ingin tahu, apa dia tipe wanita yang kau sukai?"

Min Ho menambahkan "aku juga bertahan dengan tragedi ini, karena itu yang diinginkan Ji Hyun (pura-pura)". Yang herannya Han Kang membenarkan. Tapi tidak dengan Ji-Kyung, ia berkata dalam hati, "tidak, tidak pernah. Bukan itu yang kuinginkan. Oppa.. apa kau adalah orang seperti ini?"

Saat berjalan keluar, wajah Scheduler muncul di ponsel, dan bernyanyi. Spontan ajah Ji-Kyung buru-buru pulang. Yi Kyung makan mie instant dan dua tukang ribut itu ada di kanan kirinya sedang berdiskusi.

Ji Hyun "aku ingin minta diijinkan bisa menyentuh benda-benda. Akuingin menyelinap ke kamar untuk mengambil stempeln sebelum digunakan untuk hal yang tidak-tidak".

Scheduler bertopang dagu, "kau mengatakan hal yang gila". Ji Hyun mohon, "Ayolah sehari saja, tidak sejam saja. Aku tidak bisa ke rumah dengan tubuh Yi Kyung."

Scheduler pura-pura sibuk," yang kau butuhkan adalah perekam, bip.. Scheduler tidak ikut campur masalah manusia" (hahahah kata yang paling aku sukai), lalu mendelik ke arah Ji Hyun. Scheduler kemudian berdiri, Ji Hyun mengikutinya, "mereka ingin melakukan sesuatu dengan tanahku" sambil mengikuti. "aku tidak tahu mau apa mereka, tapi aku tidak ingin terjadi sesuatu dengan perusahaan ayah."

"Bukan urusanku", kata Scheduler lagi. Ji Hyun kemudianmenambahnkan, "bagaimana kalau kau masuk ke kamarku dan mengambil stempel". Scheduler mengulang lagi, "aku tidak mau ikut campur."

Scheduler berdiri di dapur Yi Kyung dan melihat sana-sini, "aku harap kau jangan memanggilku ke ruangan ini, aku merasa tidak enak." Ji Hyun memelas," apa kau tidak punya belas kasihan?". "Tidak punya", balas Scheduler cepat, "aku pergi."

Tapi kemudian Scheduler balik lagi dan seperti ragu sebentar, lalu berkata " ketoklah dan pintu akan terbuka" (Maksudnya???) Kemudian Scheduler memberi kode seperti menekan tombol, "sekarang, semua pintu pakai kode rahasia". Lalu ia menghilang.(Hahhhh???!!!!!!!!!)

Ji Hyun masih saja ngomel, "kenapa dia tidak membantu sama sekali", lalu dengan heran apa maksudnya tadi??.(hahahah admin ajah binggung:S)

Ji-Kyung menemui Han Kang dan berusaha membujuk bosnya itu untuk memberikan waktu bebas padanya."sekitar jam 3 sampai 5 sore kan tidak banyak pekerjaan..."

"Jadi??" Potong Han Kang

Ji-Kyung menambahkan, "kau tidak akan bisa memecatku, karena..." ia mengeluarkan uang dari kantongnya, "hanya ini uang milikku, tinggal 36 ribu Won. Jika kau memecatku maka, sampai aku menemukan pekerjaan baru, aku akan kelaparan." Ji-Kyung berkata lagi "aku sungguh harus pergi ke satu tempat hari ini."

Han Kang tidak mengerti, "sekarang kau mengancamku?" Ji-Kyung memohon, "ayolah aku hanya pergi untuk 3 jam saja dan tidak perlu dibayar untuk 3 jam itu". Han Kang membalas, "aku belum memberikan ijin".

Ji-Kyung sudah yakin kalau Han Kang pasti mengijinkan, ia berkata "kau akan beruntung" dan lari dengan segera. Han Kang bicara sendiri, "larimu kencang seperti orang yang kukenal." Gumamnya.

Ji-Kyung pergi ke rumahnya, menunggu pembantu mereka pergi, dan melompati pagar dengan bantuan kotak. Ji-Kyung memasukkan kode pintu dan masuk. Ia membuka sepatu dan menyimpan di kantungnya, lalu jalan berjingkat ke kamarnya.

Ji-Kyung melihat foto Min Ho dan menelungkupkannya, lalu sempat berbaring di ranjangnya. Dan melihat gaun pengantinnya dan dengan kesal menjatuhkan ke lantai, tapi segera mengembalikan agar tidak ketahuan.

Ji-Kyung membuka lacinya dan menemukan banyak cek, awalnya ia senang dan ingin mengambilnya, tapi terbayang wajah Scheduler yang memerintahkan untuk cari uangnya sendiri, maka dengan kesal, Ji-Kyung mengembalikan uang itu ke laci. Ia mencari stempel, tapi belum juga menemukan-nya.

Min Ho datang sambil membawa bingkisan buah. Ji-Kyung melihat dari jendela dan panik, lalu segera jongkok bersembunyi. Ibu Ji Hyun membuka pintu dan Min Ho heran, "kemana pelayan??". Ibu Ji Hyun menjelaskan"pelayan keluar untuk belanja".

Min Ho mengantar Ibu Ji hyun kembali ke kamarnya "aku ingin mengambil beberapa barang milik Ji hyun, siapa tahu kalau ada barang-barangnya, Ji Hyun akan lebih cepat sadar."

Ibu Ji Hyun berkata "kau lebih tahu apa yang paling disukai Ji hyun."

Sementara itu, Ji-Kyung berlomba dengan waktu dan membuka laci-lacinya untuk mencari stempelnya yang entah ada dimana. Ia terlihat panik. Min Ho jalan ke arah tangga dan mulai naik. Ji-Kyung membuka kotak demi kotak di lacinya, ia mendengar langkah Min Ho. Min Ho semakin mendekat... Ji-Kyung menoleh, ia terperanjat.

Min Ho sudah di depan pintu dan membuka handelnya, ia masuk ke dalam, dan melihat tajam ke satu arah... Ji-Kyung membeku...


BERSAMBUNG..................

Coment DwiCri-j :

"Scene ini bener-bener menengangkan. Ayo kita main tebak-tabakkan. Apa ketahuan?? ato jangan-jangan~~~ aaaaaaaaargggggHHHH Pusing><,, Tapi aku suka saat adengan ini...

....Keduanya patah hati wkwkwkwkwkwk GoodJob Buat akting ke-2:) seru banget><<3"

19 Komentar:

Anonim mengatakan...

Kyak~~ udah di tunngu dari tadi.... Admin makin keren ini Drama~~

ahh pingin ngoleksi><<3

-bobocaca-

Asuka mengatakan...

Unnieee seru banget Dramanay..

ya ampun lihat lah nam Gyuri betapa keren

tapi suka Han Kang disini heheheheh

Anonim mengatakan...

Suka banget sama Drama ini.. tapi kok rendah ratingnya?? tapi tetep seru

jadi teringan Drama MSOAN yg ratingnya rendah, tapi justru filmnya sangat menarik!!! Daebak!!!!><

Suka-Suka mengatakan...

Suka Suka Suka~~~~

Ya ampun ini lebih seru dari pada Secret Garden><

sangat suka~~~

Anonim mengatakan...

Ini sangat seru lanjutin segera donk....

Anonim mengatakan...

Kyak~~ lanjutin...

saranghae Sheduler><

Saia eels mengatakan...

Good Jood Unnie><

pas unnie terbitin di FB,, saya baca ternyata keren....

Anonim mengatakan...

ini bener2 cerita yg bikin greget~~ gak enak kalo gak koment><

ku save di FB yha unnie..

Rani mengatakan...

ya ampun suka banget~~ gak ada kata lain selain ini drama top abizz><

Korean Lovers mengatakan...

baru baca episode 1 udah ngreget banget.. pas baca no 3 lebih seru~~ owaaa gak sabar ep 4 na... ayo cepetan terbitin

di Dramabeans ajah udah ep 8...

Anonim mengatakan...

aku sangat suka drama ini.. entahlah seru banget.. beli dimana kaset na?? mau lahhhh

♥DwiCri-j♥ mengatakan...

ia,, admin ajah suka banget film ini.

gak tau harus gman kalao recapnya ajah senyam senyum gak jelas~kekekek

emg seru banget><

suka drama mengatakan...

lagi buka2 blog ada 49 Dyas><

seru~~~

Anonim mengatakan...

Kyak~~~~ aku binggung awalnya soal pencet tombol ama ketuk pintu

mungkin maksud sheduler,, kalau kita ketok pintu pasti ada yg buka. teruss di kamarnya Min Ho kan pakek kode n lift juga pakek kode. mungkin bisa di tekan2 tombol:P

itu mungkin maksudnya yha admin><

Anonim mengatakan...

ihh lanjutin donk...

aku lihat di dramabeans udah ep 8

Anonim mengatakan...

hahahah seru banget

il woo sanagt keren biking kesemsem:P

♥DwiCri-j♥ mengatakan...

hahah setuju sama anonim.. ya kalau mau koment pakek link blog ini juga gak apa2 kok^^

Anyeonghaseo mengatakan...

aku mau koment capek dari tadi gagal terus.. aku suka banget baca synopsis. ijin print out yha^^

Nurul051 mengatakan...

aku mau recap ini^^,,, nurul save di page yha admin..

kasamida<3

Posting Komentar