dwicri-j. Diberdayakan oleh Blogger.

[Info] Setelah Gempa dan Tsunami, Bencana Radiaksi Nuklir mengancam Jepang!


Berita Terkini.us,- Mantan Kepala Komisi Regulator Nuklir AS, Peter Bradford, mengatakan bahwa jika upaya pendinginan reaktor gagal, maka situasi di Fukushima menjadi mirip seperti di Chernobyl, Ukraina.Operator reaktor nuklir di Fukushima, Jepang, dalam masalah besar. Fasilitas pendingin reaktor tidak bekerja. Sejumlah ahli nuklir AS mulai khawatir akan datang bencana besar seperti ledakan nuklir di Chernobyl, Ukraina.


Dia menjelaskan dua kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah terjadi pada bencana Chernobyl pada tahun 1986 dan ledakan reaktor Three Mile Island di AS pada tahun 1979.

Ahli lain mengatakan bahwa kecelakaan nuklir di Jepang akan menjadi satu dari tiga bencana terburuk dalam sejarah. “Jika terus berlanjut, jika mereka tidak berhasil mengatasi masalah ini, kita baru saja meninggalkan krisis sebagian dan menuju krisis penuh. Ini menjadi bencana yang sempurna,” ujar seorang ahli nuklir, Yusuf Cirincione, dalam sebuah wawancara dengan CNN.

Ia menuturkan, lepasnya cesium radioaktif di atmosfer mengindikasikan bahwa krisis parsial yang serius sedang berlangsung. “Operator tahu bahwa batang bahan bakar telah terpapar, bahwa tingkat air telah turun di bawah batang bahan bakar dan batang bahan bakar mulai terbakar, melepaskan cesium,” keluhnya.

Badan keselamatan nuklir Jepang juga meletakkan kecelakaan nuklir di Fukushima pada tingkat empat pada skala internasional 0-7. Mereka meyakini imbas dari ledakan di Fukushima hanya menimbulkan pengaruh lokal dan tidak meluas. Pemerintah Jepang telah mengumumkan melebarnya daerah radiasi dari 10 km menjadi 20 km. 4 Karyawan PLTN Fukushima diketahui terluka akibat ledakan di reaktor nomor 1, kemarin.
140 ribu warga Fukushima, Jepang, dievakuasi seiring dengan ledakan dari reaktor nuklir Fukushima yang mengalami kebocoran kecil akibat gempa dan tsunami di negara itu. Radius daerah yang terkena radiasi juga melebar hingga 20 km.


====
Liputan6.com, Tokyo: Perusahaan Pembangkit Listrik Tokyo telah melaporkan kepada pemerintah Jepang bahwa situasi di pembangkit listrik tenaga nuklir di Prefektur Fukushima dalam situasi darurat. Demikian berita yang dilansir situs NHK, Minggu(13/3).

Pada  Minggu  pagi, pihak perusahaan mengatakan tingkat radiasi di area perbatasan senyawa pembangkit listrik tenaga nuklir unit satu Fukushima telah melebihi standar pemerintah. Laporan itu dibuat berdasarkan pada hukum khusus negara pada tindakan terhadap bencana nuklir.

Mereka sudah bekerja untuk melampiaskan udara di kontainer dari reaktor di pabrik yang dilakukan pada Sabtu sore dan minggu pagi. Langkah itu diambil untuk melepaskan tekanan dalam kontainer setelah sistem pendinginan reaktor dinyatakan gagal.

Perusahaan listrik itu juga mengatakan prosedur mungkin telah menyebabkan level radiasi hingga ke level yang lebih tinggi. Saat ini mereka masih menyelidiki penyebabnya.

Selain itu, pihak perusahaan mengatakan tingkat radiasi di dekat gerbang depan pabrik secara bertahap turun setelah naik menjadi 1.015 micro sievert (uSv) per jamnya pada Sabtu petang. Namun tingkatnya kembali naik menjadi 882 uSv pada minggu pagi. Berdasarkan hukum, jika tingkat radiasi di atas 500 uSv, hal ini harus segera dilaporkan kepada pemerintah.(JAY/ANS)


BAHAYA RADIAKSI NUKLIR
Berita  Terkini.us,- Kebocoran reaktor nuklir terburuk dalam sejarah terjadi di Chernobyl, Ukraina pada April 1986. Bencana di Jepang memicu kekhawatiran akan adanya kebocoran reaktor nuklir seperti yang terjadi di Chernobyl tahun 1986. Dampak radiasi bermacam-macam, ada yang bisa dirasakan seketika dan ada yang baru muncul dalam jangka panjang.Selain memicu evakuasi ribuan warga di sekitar lokasi kejadian, dampak kesehatan masih dirasakan para korban hingga bertahun-tahun kemudian misalnya kanker, gangguan kardiovaskular dan bahkan kematian.

Secara alami, tubuh manusia memiliki mekanisme untuk melindungi diri dari kerusakan sel akibatradiasi maupun pejanan zat kimia berbahaya lainnya. Namun seperti dikutip dari Foxnews, Minggu (13/3/2011), radiasi pada tingkatan tertentu tidak bisa ditoleransi oleh tubuh dengan mekanisme tersebut.
Editor kesehatan dari Foxnews Health, Dr Manny Alvarez mengatakan ada 3 faktor yang mempengaruhi dampak radiasi nuklir. Ketiganya meliputi total radiasi yang dipejankan, seberapa dekat dengan sumber radiasi dan yang terakhir adalah seberapa lama korban terpejan oleh radiasi.

Ketiga faktor tersebut akan menentukan dampak apa yang akan dirasakan para korban. Radiasi yang tinggi bisa langsung memicu dampak sesaat yang langsung bisa diketahui, sementara radiasi yang tidak disadari bisa memicu dampak jangka panjang yang biasanya malah lebih berbahaya.

Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain sebagai berikut.

1. Mual muntah
2. Diare
3. Sakit kepala
4. Demam.

Sementara itu, dampak yang baru muncul setelah terpapar radiasi nuklir selama beberapa hari di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Pusing, mata berkunang-kunang
2. Disorientasi atau bingung menentukan arah
3. Lemah, letih dan tampak lesu
4. Kerontokan rambut dan kebotakan
5. Muntah darah atau berak darah
6. Tekanan darah rendah
7. Luka susah sembuh.

Dampak kronis alias jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga bertahun-tahun. Beberapa dampak mematikan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara lain sebagai berikut.

1. Kanker
2. Penuaan dini
3. Gangguan sistem saraf dan reproduksi
4. Mutasi genetik.


Source : All Sumber
Credit : yeppopo

0 Komentar:

Posting Komentar